PENGASIH (KONSIKA NEWS) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi satu-satunya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kulon Progo yang telah memiliki kandang dan membudidayakan maggot, hingga berita ini dirilis.
Dikelola mandiri oleh para karyawan, kandang maggot DLH yang berdiri
sejak November 2022 diharapkan dapat menjadi contoh upaya pengelolaan sampah organik
di lingkungan perkantoran.
“Komposisi sampah di TPA di atas 60 % itu organik. Nah, untuk
mengurangi agar sampah organik itu tidak semua masuk ke TPA selain melalui
pengomposan bisa dengan budidaya maggot,” tutur Subkoordinator Persampahan dan
Pengembangan Kapasitas Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Kulon Progo,
Ngadiran S.E kepada WARTA DLH, Senin (19/12/2022).
Dibandingkan lama waktu untuk membuat kompos, lanjut
Ngadiran, budidaya maggot relatif praktis karena lebih singkat.
“Sehingga, di setiap kita sosialisasi tentang pengelolaan
sampah, kita selipi juga dengan teknik budidaya maggot,” imbuhnya.
Ngadiran mengatakan, 1 kg maggot mampu menghabiskan 5 kg sampah
organik tiap harinya.
Maggot, dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti ayam,
burung, atau unggas lain dan ikan.
“Kalau dijual juga lumayan harga per kilo-nya. Bisa
dikembangkan sebagai lahan bisnis,” ujar Ngadiran.
Sumber pakan bagi maggot yang dibudidayakan DLH berasal dari
sedekah sampah organik dari masing-masing karyawan secara sukarela.
Selama ini, maggot hasil budidaya dimanfaatkan sebagai pakan
ikan jenis lele dan nila di kolam DLH.
“Dengan contoh di DLH, harapannya sampah organik di setiap
OPD bisa dikelola dengan baik. Jika memang tidak memungkinkan, lokasi kandang
maggot tidak harus di kawasan kantor. Kendati demikian, masing-masing karyawan
bisa membudidayakan maggot di rumah mereka,” tandas PNS asal Kokap yang pernah bekerja
di UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan Kabupaten Kulon Progo tersebut.
Mengutip artikel pada website Departemen Ilmu Nutrisi dan
Teknologi Pakan Institut Pertanian Bogor (IPB) berjudul “Pakan ternak
alternatif dari Maggot”, maggot adalah larva dari lalat. Lalat yang digunakan
sebagai penghasil maggot untuk pakan ternak ini berasal dari lalat buah yaitu
jenis Black Soldier Fly (BSF).
Maggot sangat cocok dijadikan pengganti meat bone meal (MBM) sebagai pakan ternak karena
memiliki semua kriteria yang menjadi syarat utama bahan pakan ternak.
Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting untuk
menentukan maggot sebagai alternatif pakan pengganti adalah BSF merupakan
serangga yang tidak membawa unsur penyakit dan memiliki nilai protein tinggi.
(Prd)
No comments:
Post a Comment