KONSIKA NEWS - KULON PROGO. Eco-Mapping adalah suatu metode
kreatif untuk pengelolaan lingkungan dan model pembelajaran aktif yang
melibatkan seluruh elemen sekolah. Dengan kata lain, Eco Mapping merupakan
suatu kerangka kerja dan proses yang dapat digunakan untuk menentukan dan
membuat prioritas isu dan masalah lingkungan serta rencana aksi yang bisa
dilakukan untuk pengelolaan lingkungan secara menyeluruh.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Eco Mapping adalah untuk
menyediakan perangkat yang mudah, visula, sederhana, dan praktis untuk
mengumpulkan, menganalisis dan mengelola perilaku kondisi lingkungan suatu
organisasi sekolah. Kegiatan ini menggunakan dasar peta/denah sekolah, misalnya
ruang kelas, laboratorium, kantin, dll. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
pemahaman tentang situasi lingkungan organisasi terkini.
Salah satu output dari kegiatan Eco Mapping adalah menghasilkan rumusan rekomendasi kegiatan atau upaya yang dapat dilakukan oleh sekolah guna mengurangi dampak lingkungan yang terjadi sekaligus menjadi upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan perubahan iklim.
Dalam Eco Mapping sangat membutuhkan keterlibatan seluruh
elemen sekolah. Sejumlah guru dan siswa akan melakukan proses identifikasi
aspek lingkungan sekolah secara tematik dan pengumpulan data.
Komponen kegiatan Eco Mapping meliputi identifikasi aspek
lingkungan, terdiri dari peta umum sekolah, energi, sampah, polusi, air dan air
limbah, tanah dan kontaminasi kimia, serta resiko.
Pengumpulan data dan kegiatan interaktif, terdiri atas
pengumpulan data konsumsi energi, pengumpulan data sampah yang dihasilkan,
jurnalisme lingkungan, dan litbang.
Inti dari Eco Mapping adalah aksi nyata pembiasaan perilaku
ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mengatasi masalah lingkungan di sekolah
dan komunitas sekitarnya.
Contoh aksi Eco Mapping, antara lain: ke sekolah dengan naik
sepeda, menghemat air, menghemat listrik, dan memilah sampah sesuai jenisnya. (Prd)
No comments:
Post a Comment