KONSIKA NEWS, WATES – Sekolah dengan predikat Adiwiyata di Kabupaten Kulon Progo jumlahnya terbilang sedikit.
Berdasarkan
data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo,
dari 509 sekolah mulai jenjang SD/Sederajat hingga SMA/Sederajat yang telah memiliki
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), hanya 62 sekolah yang Adiwiyata.
“Di
Kulon Progo, jumlah SD/Sederajat sampai dengan SMA/Sederajat yang ber-NPSN ada
509. Sementara, yang Adiwiyata hanya 62 sekolah. Jika dipersentase masih
rendah, yaitu 12,18 %,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs.
Sumarsana, M.Si, Selasa (29/9/2020).
Ia
menyebutkan, 62 Sekolah Adiwiyata terdiri dari SD/MI sebanyak 30 sekolah (5,89
%), 17 SMP/MTs (3,34 %), dan 15 SMA/MA/SMK (2,95 %). Sedangkan berdasarkan
jenis predikat, Adiwiyata Mandiri hanya 3 sekolah (0,59 %), Adiwiyata Nasional
3 Sekolah (0,59 %), Adiwiyata Provinsi 8 Sekolah (1,57 %), dan Adiwiyata
Kabupaten 48 Sekolah (9,43 %).
Eks
Kepala Disdikpora Kulon Progo tersebut mengungkapkan, rendahnya jumlah sekolah
Adiwiyata disebabkan oleh berbagai faktor.
“Penyebabnya
antara lain karena kurangnya pemahaman dan minat sekolah terkait program
Adiwiyata, keterbatasan SDM dan Anggaran, banyaknya program yang dibebankan ke
sekolah, dan adanya mutasi Kepala Sekolah/guru,” ungkapnya.
Sumarsana mengatakan, DLH telah menempuh
langkah-langkah dalam rangka meningkatkan partisipasi sekolah dalam Program
Adiwiyata. Langkah dimaksud yaitu sosialisasi dan workshop tentang program
Adiwiyata serta membangun komitmen
sekolah.
“Perlu ada kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran
pendidikan lingkungan hidup di sekolah dengan pembinaan yang intensif dari
instansi pengampu pendidikan dan instansi lingkungan hidup seperti Disdikpora,
Kantor Kemenag, Balai Dikmen dan DLH. Forum Sekolah Adiwiyata Kulon Progo harus
lebih diaktifkan,” tegasnya.
Di
samping itu, imbuh Sumarsana, untuk menuju Adiwiyata perlu dibudayakan Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah). PBLHS
merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan
yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
“Semua
sekolah di Kabupaten Kulon Progo diharapkan menjadi sekolah Adiwiyata. Gerakan
PBLHS membangun perilaku semua warga sekolah agar bertanggung
jawab dalam upaya pelestarian fungsi dan
peningkatan kualitas lingkungan hidup,” tuturnya. (Prd)
No comments:
Post a Comment