KONSIKA NEWS, PENGASIH – Di Kabupaten Kulon Progo, World Cleanup Day (WCD) 2020 diperingati melalui aksi cleanup dan pilah dari rumah dengan tema “Bersatu untuk Indonesia Bersih”.
Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kebiasaan
dan budaya agar mau dan mampu
mengelola sampah, dengan cara memilah sampah
dimulai dari rumah.
Setiap rumah tangga diharapkan menjadi
nasabah bank sampah di lingkungan masing-masing. Sampah yang sudah terpilah dari rumah dan bernilai ekonomi dapat disetorkan
ke bank sampah terdekat.
“Mari kita kelola sampah yang ada di sekitar kita melalui konsep 3R yaitu Reduce atau
mengurangi, Reuse atau menggunakan kembali dan Recycle atau mendaur ulang. Apabila
sampah sudah kita kelola dengan baik artinya kita berinvestasi terhadap
kesehatan kita dan anak cucu kita,” ajaknya.
Hal ini sejalan dengan upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk melawan sampah melalui sosialisasi ke semua wilayah di Kulon Progo, pembentukan Bank Sampah di setiap Kalurahan serta mengaktifkan kembali Bank Sampah yang selama ini pasif beraktivitas.
Bupati memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan-kegiatan yang mendorong peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, Bank Sampah, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) maupun masyarakat Kulon Progo.
“Harapan kami gerakan-gerakan dan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam
rangka bebas sampah tidak
terhenti dengan berakhirnya peringatan hari bersih-bersih sedunia ini. Aktivitas
yang telah dilakukan hendaknya tetap dilaksanakan dan menjadi suatu kebiasaan
yang tetap berlanjut sehingga bisa berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo,” tutur Bupati dalam sambutannya saat
puncak Peringatan World Cleanup Day Tingkat Kabupaten Kulon Progo yang
dipusatkan di Bank Sampah Harapan Sejahtera Pedukuhan Paingan Kalurahan Sendangsari
Kapanewon Pengasih, Sabtu (19/9/2020).
Apabila setiap rumah tangga sudah menjadi
nasabah bank sampah dan sampah sudah
dipilah dari rumah tangga, kata Bupati, maka persoalan
sampah di Kulon Progo lambat laun akan teratasi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kulon Progo sekaligus melaunching aksi SIBAKU (Siaga Berjibaku Melawan Sampah Kulon
Progo).
“Mari kita bersama-sama berjibaku melawan sampah, agar persoalan sampah di Kulon Progo tuntas,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs. Sumarsana, M.Si melaporkan update data jumlah bank sampah yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah Bank Sampah pada tahun 2019 sebanyak 76 unit. Hingga akhir Agustus 2020 telah berkembang menjadi 81 Bank Sampah.
“Jumlah ini masih harus terus ditingkatkan seiring dengan upaya Kulon Progo untuk mengatasi persoalan sampah. Alangkah baiknya jika persoalan sampah ini bisa diselesaikan di tingkat rumah tangga. Dengan demikian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Banyuroto berumur panjang karena tidak cepat penuh,” ungkapnya.
Sumarsana menyebutkan, selain Launching “SIBAKU“ oleh Bupati, pada puncak
peringatan WCD 2020 Tingkat Kabupaten Kulon Progo di Paingan diadakan pula kegiatan
pengumpulan sampah oleh
masyarakat dan tamu undangan, Peresmian Kantor Bank Sampah Harapan
Sejahtera, dan Penandatanganan
MoU antara Bank Sampah Harapan Sejahtera dengan Sekolah Dasar (SD) Negeri 2
Wonorejo dan SD Negeri Kepek.
“Berdasarkan
data hasil penimbangan, sampah yang terkumpul dalam event ini rinciannya kardus
7300 g, duplex 4300 g, kaleng 5540 g, besi 1100 g, kabin 1600 g, gelas kemasan plastik
6980 g, kresek 2220 g, beling 800 g. Total 28,74 kg. Serta botol bekas 10 buah
dan sak semen 10 buah. ,” rincinya. (Prd)
No comments:
Post a Comment