Wednesday, 30 September 2020

Rombongan BPBJ Setda Kulon Progo Sowan Ke DLH

KONSIKA NEWS, WATES – Rombongan dari Bagian Pengadaan Barang/Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo berkunjung ke kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rabu (30/9/2020).

Kepala BPBJ Setda Kulon Progo Taufiq Amrullah, S.T.MM selaku Ketua Rombongan mengatakan, selain silaturahmi, kunjungannya ke DLH Kulon Progo dalam rangka ngangsu kawruh (menimba ilmu-red) kepada Pak Sumarsana.

“Bapak Drs. Sumarsana, M.Si yang kini menjabat sebagai Kepala DLH, beliau termasuk tokoh yang berperan penting dalam pendirian Unit Layanan Pengadaan (ULP) sebagai cikal bakal BPBJ saat ini,” ujarnya.



Taufiq menjelaskan ULP dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 49 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Layanan Pengadaan.

Pendirian ULP dilaksanakan saat Pak Sumarsana menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi Pembangunan pada periode masa jabatan 19 Januari 2011 – 18 April 2012.



“Banyak hal yang beliau pesankan kepada Kami. Pada intinya, beliau berharap agar BPBJ lebih profesional sebagai lembaga yang melaksanakan pengadaan barang/jasa. Pokja-pokja dalam menjalankan tugasnya agar mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Taufiq.

Terhadap harapan tersebut, pihaknya berkomitmen BPBJ tidak hanya berperan sebagai “tukang lelang”, tetapi juga menjadi “center of excellent” yaitu pusat pembinaan dan pelayanan.



“Kami berkomitmen BPBJ sebagai rujukan pengadaan barang/jasa di Kabupaten Kulon Progo. Sebagai mentor OPD dalam pengadaan barang/jasa, BPBJ dilibatkan dalam perencanaan dan penyusunan RKA,” kata Taufiq yang resmi dilantik Bupati sebagai Kepala BPBJ bulan Agustus lalu (10/8/2020).

Taufiq menegaskan, di bawah kepemimpinannya, BPBJ akan proaktif dalam pembinaan dan percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dan mewujudkan proses pengadaan yang bersih, transparan, dan benar-benar bebas dari intervensi pihak manapun. (Prd)

 

Inilah Tema Dan Logo Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo Ke 69 Tahun 2020

KONSIKA NEWS, KULON PROGO – Bupati Kulon Progo telah menetapkan Tema Dan Logo Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo Ke 69 Tahun 2020.

Berdasarkan Surat Edaran Bupati Kulon Progo Nomor : 082 / 1135 Tentang Tema Dan Logo Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo Ke-69 Tahun 2020, Tema nya adalah “Dengan Semangat Hari Jadi ke-69, Kita Jadikan Tonggak Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Untuk Kulon Progo Maju”.

Tema tersebut mempunyai dua makna.

Pertama, adanya bandar udara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Temon yang diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat. Masyarakat harus berpartisipasi aktif dengan memanfaatkan peluang dan multiplier effect yang muncul dari adanya Bandar udara, sehingga tercipta kegiatan ekonomi usaha barang dan jasa. Pada masa Pandemi Covid-19 Kulon Progo siap masuk ke era Tatanan Kehidupan Baru, siap bangkit dari melemahnya sektor usaha yang berdampak pada perekonomian masyarakat.

Kedua, selaras dengan tema Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020, yaitu Indonesia Maju.

Sedangkan, Logo Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo Ke-69 Tahun 2020 berbentuk angka 69 dengan background pesawat yang sedang lepas landas, berbalut kombinasi warna hijau dan kuning. Di bagian bawah logo, terdapat tulisan Kulon Progo yang khas dan tulisan tanggal peringatan.



Terdapat 4 (empat) makna filosofis dari logo.

Pertama, angka 69 yang terlihat seolah menyatu dan mirip dengan makanan khas Kulon Progo yaitu geblek renteng: menunjukkan bahwa masyarakat Kulon Progo bersatu dan mengedepankan semangat gotong-royong dalam membangun Kulon Progo. Di samping itu juga tersirat pesan moral agar semua elemen bersatu padu melawan Covid-19.

Kedua, gambar pesawat terbang yang sedang mengudara: menggambarkan bahwa Kulon Progo memiliki semangat untuk bangkit kembali menggerakkan roda perekonomian demi terealisasinya Kulon Progo maju.

Ketiga, warna kuning: lambang kemuliaan, keagungan.

Keempat, warna hijau: lambang kesuburan, kamakmuran, kesejahteraan.

Sehubungan dengan Tema dan Logo dimaksud, Bupati Kulon Progo Drs. H. SUtedjo menginstruksikan kepada Kepala Perangkat Daerah/Pimpinan BUMN/Pimpinan BUMD/Lurah untuk menyosialisasikan di lingkungan kerja masing-masing dan menyebarluaskan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kulon Progo. (Prd)

Tuesday, 29 September 2020

Pemkab Kulon Progo Menyampaikan Edaran Tentang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020

KONSIKA NEWS, WATES – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyampaikan surat edaran tentang Penyelenggaraan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020. Bernomor 003/1131, Surat Edaran ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Ir. RM. Astungkoro, M. Hum, Selasa (29/9/2020).



Disebutkan dalam Surat Edaran, memperhatikan dan menindaklanjuti Surat Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 86491/MPK.F/TU/2020, tanggal 28 September 2020, dan dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menyampaikan hal-hal sebagai berikut.

Tema Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020 adalah Indonesia Maju Berdasarkan Pancasila.

Penyelenggaraaan upacara hanya dilaksanakan di tingkat pusat, yaitu pada : Hari/tanggal : Kamis, 1 Oktober 2020; Pukul : 08.00 s.d 08.30 WIB; Tempat : Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Bagi Kepala Daerah/Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kantor/lembaga yang ada di daerah wajib mengikuti Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila yang diselenggarakan di Monumen Pancasila Sakti Jakarta secara virtual dari kantor masing-masing.

Kepala Instansi vertikal di wilayah Kabupaten Kulon Progo/ Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo/ Pimpinan BUMD Kabupaten Kulon Progo/ Pimpinan BUMN di wilayah Kabupaten Kulon Progo/ Panewu se-Kabupaten Kulon Progo/ Lurah se-Kabupaten Kulon Progo serta seluruh komponen masyarakat Kulon Progo pada tanggal 30 September 2020 agar mengibarkan bendera setengah tiang dan tanggal 1 Oktober 2020 mulai pukul 06.00 WIB, bendera berkibar satu tiang penuh.

Pada tanggal 30 September 2020, masyarakat dihimbau untuk mendengarkan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui berbagai kanal media massa seperti televisi, radio, dan media daring. (Prd)

 

 

Monday, 28 September 2020

Sekolah Adiwiyata Di Kabupaten Kulon Progo Jumlahnya Masih Sedikit

KONSIKA NEWS, WATES – Sekolah dengan predikat Adiwiyata di Kabupaten Kulon Progo jumlahnya terbilang sedikit.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo, dari 509 sekolah mulai jenjang SD/Sederajat hingga SMA/Sederajat yang telah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), hanya 62 sekolah yang Adiwiyata.



“Di Kulon Progo, jumlah SD/Sederajat sampai dengan SMA/Sederajat yang ber-NPSN ada 509. Sementara, yang Adiwiyata hanya 62 sekolah. Jika dipersentase masih rendah, yaitu 12,18 %,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs. Sumarsana, M.Si, Selasa (29/9/2020).

Ia menyebutkan, 62 Sekolah Adiwiyata terdiri dari SD/MI sebanyak 30 sekolah (5,89 %), 17 SMP/MTs (3,34 %), dan 15 SMA/MA/SMK (2,95 %). Sedangkan berdasarkan jenis predikat, Adiwiyata Mandiri hanya 3 sekolah (0,59 %), Adiwiyata Nasional 3 Sekolah (0,59 %), Adiwiyata Provinsi 8 Sekolah (1,57 %), dan Adiwiyata Kabupaten 48 Sekolah (9,43 %).



Eks Kepala Disdikpora Kulon Progo tersebut mengungkapkan, rendahnya jumlah sekolah Adiwiyata disebabkan oleh berbagai faktor.

“Penyebabnya antara lain karena kurangnya pemahaman dan minat sekolah terkait program Adiwiyata, keterbatasan SDM dan Anggaran, banyaknya program yang dibebankan ke sekolah, dan adanya mutasi Kepala Sekolah/guru,” ungkapnya.

Sumarsana mengatakan, DLH telah menempuh langkah-langkah dalam rangka meningkatkan partisipasi sekolah dalam Program Adiwiyata. Langkah dimaksud yaitu sosialisasi dan workshop tentang program Adiwiyata serta  membangun komitmen sekolah.



“Perlu ada kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah dengan pembinaan yang intensif dari instansi pengampu pendidikan dan instansi lingkungan hidup seperti Disdikpora, Kantor Kemenag, Balai Dikmen dan DLH. Forum Sekolah Adiwiyata Kulon Progo harus lebih diaktifkan,” tegasnya.

Di samping itu, imbuh Sumarsana, untuk menuju Adiwiyata perlu dibudayakan Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah). PBLHS merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

“Semua sekolah di Kabupaten Kulon Progo diharapkan menjadi sekolah Adiwiyata. Gerakan PBLHS membangun perilaku semua warga sekolah agar bertanggung jawab  dalam upaya pelestarian fungsi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup,” tuturnya. (Prd)

Thursday, 24 September 2020

Maksud, Dan Tujuan Pendirian Perumda Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo Beserta Logo Dan Tupoksinya

KONSIKA NEWS, WATES – Maksud, Tujuan, Tugas Pokok Dan Fungsi (Tupoksi) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Binangun tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kulon Progo Nomor 6 Tahun 2020.

Pasal 5 dalam Perda tersebut menyebutkan maksud pendirian Perumda Air Minum Tirta Binangun untuk mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan air minum.



Tujuan pendirian Perumda Air Minum Tirta Binangun, diatur pada Pasal 6 yaitu untuk memenuhi kebutuhan air minum guna meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan mendukung Pendapatan Asli Daerah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Perumda Air Minum Tirta Binangun berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik, berdasarkan asas optimalisasi sumber daya, pelestarian lingkungan hidup, ekonomi, dan daya saing.

Kegiatan Usaha Perumda Air Minum Tirta Binangun meliputi semua bentuk pelayanan yang berkaitan air minum perpipaan, pelayanan yang berkaitan dengan non air yang mendukung pendistribusian air minum, dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) (Pasal 7). Yang dimaksud dengan Non air adalah pengembangan jaringan dan pemasangan Sambungan Rumah (SR).

Perumda Air Minum Tirta Binangun mempunyai tugas pokok mengusahakan air minum yag berkualitas, berkuantitas dan berkesinambungan untuk keperluan masyarakat, mengelola pendapatan guna pengembangan dan menjaga kelangsungan usaha, mengusahakan sarana pengembangan Perumda Air Minum Tirta Binangun dalam rangka pembangunan daerah, (sebagaimana termaktub dalam pasal 8).



Pasal 9 merinci fungsi Perumda Air Minum Tirta Binangun yaitu pelayanan umum, penyelenggaraan kemanfaatan umum, mendukung Pendapatan Asli Daerah.

Pelayanan umum adalah usaha Perumda Air Minum Tirta Binangun yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak baik melalui sambungan langsung ke rumah-rumah, hidran umum atau mobil tangki.

Sedangkan, penyelenggaraan kemanfaatan umum adalah usaha Perumda Air Minum Tirta Binangun ikut serta di dalam menyehatkan masyarakat, mengembangkan perekonomian dan mendukung pembangunan daerah. (Prd)

Karyawan DLH Kulon Progo Blusukan Memantau Bank Sampah Dalam Rangka WCD 2020

KONSIKA NEWS, WATES – Pelaksanaan peringatan World Cleanup Day 2020 Di Kabupaten Kulon Progo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengadakan pemantauan terhadap kegiatan Bank Sampah.

Karyawan DLH terbagi menjadi 6 (enam) tim memantau kegiatan menabung sampah oleh 81 Bank Sampah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo. Setiap tim berkewajiban melakukan survey minimal 3 (tiga) Bank Sampah di tiap Kapanewon.



Salah satu anggota tim, Sarma mengatakan, berdasarkan hasil pemantauannya di 3 (tiga) Bank Sampah yaitu Bank Sampah Flamboyan, Bank Sampah Sadidu, dan Bank Sampah Bunda Mandiri, hanya Bank Sampah Sadidu yang ada kegiatan penabungan.

“Dari pemantauan kami, hanya Bank Sampah Sadidu di Wonosidi Lor Kelurahan Wates yang ada kegiatan menabung sampah. Untuk Bank Sampah Flamboyan dan Bank Sampah Bunda Mandiri, tidak ada penabungan, sebab jadwal menabung tidak hari Sabtu. Kebetulan juga pengurusnya pagi hari sedang bersamaan dengan agenda kemasyarakatan yang lain,” kata Sarma.



Sementara, tim lain yang dipimpin Anhar Isnawan, S. Hut memantau 3 (tiga) Bank Sampah di Kapanewon Panjatan, meliputi Bank Sampah Harapan Asri, Bank Sampah Maju Jaya, dan Bank Sampah Bina Sejahtera.

Di ketiga Bank Sampah tersebut, menurut Anhar, semuanya melaksanakan kegiatan penabungan sampah.



“Kami menyaksikan langsung proses penimbangan sampah di sana dan mencermati tabungan nasabah. Contohnya di Bank Sampah Harapan Asri Pedukuhan VI Kanoman, Bu Budi menyetor batok 1,2 kg dan pc 1,4 kg. Mak Sri menyetor kaleng 9 ons, batok 3 kg, sak semen 1 buah, beling 2,3 ons, duplex 1,4 kg, dan pc 2,3 kg,” terang Anhar.

Gerakan mensukseskan World Cleanup Day (WCD) 2020 melalui kegiatan menabung sampah secara serentak di Bank Sampah terdekat, menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Kulon Progo Nomor 660/2707 tertanggal 16 September 2020 Tentang World Cleanup Day Indonesia 2020 Melalui Aksi Pilah Sampah Dari Rumah. (Prd)

Tuesday, 22 September 2020

Peringatan World Cleanup Day 2020 Di Kabupaten Kulon Progo : Bupati Mengajak Masyarakat Mengelola Sampah

KONSIKA NEWS, PENGASIH – Di Kabupaten Kulon Progo, World Cleanup Day (WCD) 2020 diperingati melalui aksi cleanup dan pilah dari rumah dengan tema “Bersatu untuk Indonesia Bersih”.

Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kebiasaan dan budaya agar mau dan mampu mengelola sampah, dengan cara memilah sampah dimulai dari rumah.



 

Setiap rumah tangga diharapkan menjadi nasabah bank sampah di lingkungan masing-masing. Sampah yang sudah terpilah dari rumah dan bernilai ekonomi dapat disetorkan ke bank sampah terdekat.

 

Mari kita kelola sampah yang ada di sekitar kita melalui konsep 3R yaitu Reduce atau mengurangi, Reuse atau menggunakan kembali dan Recycle atau mendaur ulang. Apabila sampah sudah kita kelola dengan baik artinya kita berinvestasi terhadap kesehatan kita dan anak cucu kita,” ajaknya.

 

Hal ini sejalan dengan upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk melawan sampah melalui sosialisasi ke semua wilayah di Kulon Progo, pembentukan Bank Sampah di setiap Kalurahan serta mengaktifkan kembali Bank Sampah yang selama ini pasif beraktivitas. 



Bupati memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan-kegiatan yang mendorong peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat, Bank Sampah, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) maupun masyarakat Kulon Progo.


Harapan kami gerakan-gerakan dan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka bebas sampah tidak terhenti dengan berakhirnya peringatan hari bersih-bersih sedunia ini. Aktivitas yang telah dilakukan hendaknya tetap dilaksanakan dan menjadi suatu kebiasaan yang tetap berlanjut sehingga bisa berkontribusi terhadap pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Kulon Progo,” tutur Bupati dalam sambutannya saat puncak Peringatan World Cleanup Day Tingkat Kabupaten Kulon Progo yang dipusatkan di Bank Sampah Harapan Sejahtera Pedukuhan Paingan Kalurahan Sendangsari Kapanewon Pengasih, Sabtu (19/9/2020).



 

Apabila setiap rumah tangga sudah menjadi nasabah bank sampah dan sampah sudah dipilah dari rumah tangga, kata Bupati, maka persoalan sampah di Kulon Progo lambat laun akan teratasi.

 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kulon Progo sekaligus melaunching aksi SIBAKU (Siaga Berjibaku Melawan Sampah Kulon Progo).

 

Mari kita bersama-sama berjibaku melawan sampah, agar persoalan sampah di Kulon Progo tuntas,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs. Sumarsana, M.Si melaporkan update data jumlah bank sampah yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Jumlah Bank Sampah pada tahun 2019 sebanyak 76 unit. Hingga akhir Agustus 2020 telah berkembang menjadi 81 Bank Sampah.

Jumlah ini masih harus terus ditingkatkan seiring dengan upaya Kulon Progo untuk mengatasi persoalan sampah. Alangkah baiknya jika persoalan sampah ini bisa diselesaikan di tingkat rumah tangga. Dengan demikian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Banyuroto berumur panjang karena tidak cepat penuh,” ungkapnya.



Sumarsana menyebutkan, selain Launching “SIBAKU“ oleh Bupati, pada puncak peringatan WCD 2020 Tingkat Kabupaten Kulon Progo di Paingan diadakan pula kegiatan pengumpulan sampah oleh masyarakat dan tamu undangan, Peresmian Kantor Bank Sampah Harapan Sejahtera, dan Penandatanganan MoU antara Bank Sampah Harapan Sejahtera dengan Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Wonorejo dan SD Negeri Kepek.

“Berdasarkan data hasil penimbangan, sampah yang terkumpul dalam event ini rinciannya kardus 7300 g, duplex 4300 g, kaleng 5540 g, besi 1100 g, kabin 1600 g, gelas kemasan plastik 6980 g, kresek 2220 g, beling 800 g. Total 28,74 kg. Serta botol bekas 10 buah dan sak semen 10 buah. ,” rincinya. (Prd)

RSUD Nyi Ageng Serang Menjalin Kerjasama Pemanfaatan Air Minum Dalam Kemasan Dengan Perumda Air Minum Tirta Binangun

KONSIKA NEWS, WATES – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nyi Ageng Serang resmi menjalin kerjasama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo dalam hal pemanfaatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) airKU.

Terjalinnya kerjasama ini, RSUD Nyi Ageng Serang mengikuti jejak RSUD Wates yang telah lebih dahulu menjalin kesepakatan serupa pertengahan bulan kemarin, Rabu (12/8/2020).



Direktur Perumda Air Minum Tirta Binangun H. Jumantoro S.E mengatakan kerjasama yang berhasil dibangun dengan kedua Rumah Sakit tersebut diharapkan menginspirasi Rumah Sakit swasta maupun Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo.

“Ini kerjasama yang kedua dengan Rumah Sakit, yang pertama dengan RSUD Wates. Harapannya kami dibantu disupport untuk bisa melakukan kerjasama dengan yang lainnya baik itu dengan Puskesmas maupun dengan Rumah Sakit swasta yang ada di kabupaten kulon progo,” ujarnya.

Jumantoro memberikan apresiasi kepada Direktur RSUD Nyi Ageng Serang dr. Sandrawati Said, M.Kes beserta dengan jajarannya atas kecepatan respon sehingga kerjasama segera terealisasi tanpa proses yang berbelit-belit.



Maksud dan tujuan perjanjian kerjasama adalah memberikan kemudahan fasilitas ruangan/kamar dalam penyediaan Air Minum Dalam Kemasan.

“Bukan kali pertama kerjasama dengan RSUD Nyi Ageng Serang, sebenarnya di sana sudah memakai produk airKU sejak lama. Tinggal menambah sentuhan saja, melalui penambahan fasilitas dispenser,” jelasnya.

Penyediaan dispenser oleh Pihak Pertama Perumda Air Minum Tirta Binangun bersifat pinjam pakai selama Pihak Kedua menggunakan produk AMDK airKU. Jangka waktu perjanjian adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian dan selanjutnya dapat diperpanjang kembali. Setiap 6 (enam) bulan sekali akan dilakukan evaluasi.

“Karena AMDK airKU merupakan salah satu produk yang menopang keberlangsungan Program Bela Beli Kulon Progo. Alangkah luar biasa jika kelak bisa terwujud semua Puskesmas dan Rumah Sakit di Kulon Progo bekerjasama seperti ini. Jika bulan kemarin sudah kerjasama dengan RSUD Wates, bulan ini dengan RSUD Nyi Ageng Serang, harapannya bulan depan sudah bisa bekerjasama minimal dengan 1 Puskesmas,” kata Jumantoro.

Direktur RSUD Nyi Ageng Serang dr. Sandrawati Said, M.Kes menyampaikan terimakasih kepada Perumda Air Minum Tirta Binangun yang mendukung operasional rumah sakit melalui penyediaan AMDK dan fasilitas dispenser.



“Sejak awal berdiri hingga saat ini, RSUD Nyi Ageng Serang konsisten mendukung program Bela Beli Kulon Progo, termasuk dengan pemakaian produk airKU. Nah sekarang, Perumda  Air Minum Tirta Binangun ada gagasan menambah fasilitas dispenser, ini seperti pucuk di cinta ulam tiba. Maturnuwun sanget sudah dibantu dispenser,” tutur dr. Sandra.

Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Perumda Air Minum Tirta Binangun dengan RSUD Nyi Ageng Serang berlangsung di De Atemos Resto Sentolo, Senin (21/9/2020).

Dalam kesempatan tersebut, sekaligus dilakukan penyerahan dispenser secara simbolis oleh H. Jumantoro, S.E kepada dr. Sandrawati Said, M.Kes yang disaksikan langsung ASDA II Kabupaten Kulon Progo Bidang Perekonomian Pembangunan Dan Sumber Daya Alam Ir. Bambang Tri Budi Harsono, M.M dan Ketua Dewan Pengawas Perumda Air Minum Tirta Binangun Eko Wisnu Wardhana, S.E. (Prd)

 

Sunday, 20 September 2020

Bupati Kulon Progo Melaunching 2 Buku Karya BKSDA Yogyakarta

 KONSIKA NEWS, WATES Penulisan 2 (dua) buku bertemakan konservasi oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta berhasil diselesaikan. Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo melaunching secara resmi kedua buku tersebut.

 “Bismillahirrahmanirrahim. Hari ini, hari Senin tanggal 7 September 2020, kami secara resmi melaunching buku “Jatimulyo Surga Burung Perbukitan Menoreh” dan buku “Burung Migran Di Pantai Trisik Kulon Progo”. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa meridhoi kita semua. Aamiin,” kata Bupati saat launching simbolis di Ruang Menoreh Kompleks Gedung Binangun I Sekretariat Daerah Kulon Progo, Senin (7/9/2020).



Bupati mengucapkan syukur dan mendukung penerbitan kedua buku. Menurutnya,  buku sangat penting sebagai sarana menginformasikan potensi-potensi yang ada di Kabupaten Kulon Progo agar diketahui oleh publik secara luas.

“Kami sangat mendukung penerbitan buku ini. Dan kami berharap manfaat dari buku ini selanjutnya akan lebih menanamkan kecintaan kepada anak-anak sehingga bisa untuk bersama-sama berkontribusi terhadap upaya pelestarian alam,” ujarnya.

Bupati menambahkan, memang untuk Jatimulyo sendiri sudah ada kebiasaan-kebiasaan dari masyarakat yang konteksnya adalah sikap untuk melestarikan alam. Tradisi seperti Merti Desa, Merti Bumi, Merti Kali, Merti Sendang, Merti Wana kesemuanya adalah upaya untuk memelihara potensi-potensi alam di sana.



Di Jatimulyo, terdapat sejumlah Peraturan Desa (Perdes) dan sekaligus merupakan Perdes perintis di Kulon Progo yang menjamin regulasi kelestarian lingkungan.

“Budaya yang ending nya upaya konservasi perlu dipertahankan karena menopang pelestarian alam. Pemkab mendukung setiap upaya konservasi baik di Jatimulyo, Banaran, maupun wilayah yang lain di Kulon Progo. Kami juga mendukung adanya Pusat Konservasi Jawa Selatan yang salah satunya akan direalisasikan di Sermo,” tutur Bupati.

Kepala BKSDA Yogyakarta Muhammad Wahyudi, SP.,M.Sc menyampaikan terimakasih kepada Bupati Kulon Progo yang telah berkenan melaunching kedua buku.

Wahyudi mengungkapkan latar belakang penulisan buku yakni keinginan untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi yang bisa dibanggakan. Diantaranya adalah burung migran di Pantai Trisik dan keanekaragaman burung di Jatimulyo.

“Populasi burung di sana sangat banyak. Kita berharap ke depan banyak bermunculan Jatimulyo-Jatimulyo baru di Kulon Progo maupun wilayah-wilayah lain di DIY yang karena kesadaran masyarakat akhirnya bisa mengembangkan daerah menjadi salah satu tujuan wisata,” ucapnya.

Ia menyatakan, sebenarnya menjaga alam dapat dimulai dari yang tingkatan kecil dahulu, tidak harus yang besar. Pihaknya sangat bersyukur Bupati Kulon Progo sangat mendukung konservasi.

“Hal-hal yang menjadi kebijakan beliau tentu akan kita dukung untuk pengembangan konservasi ke depan,” tambahnya.



Isi buku “Jatimulyo Surga Burung Perbukitan Menoreh”, Wahyudi mengulas singkat, dahulu di Jatimulyo terdapat beranekaragam jenis burung. Namun, sempat hampir punah karena banyak terjadi perburuan. Dengan kesadaran masyarakat setempat, Jatimulyo bangkit untuk melestarikan burung.

“Saat ini sudah berhasil diidentifikasi dan diinventarisasi ada 102 jenis burung. Ada beberapa diantaranya yang dilindungi. Seiring waktu kita harapkan masih akan bertambah lagi,” ucapnya.

Buku kedua, berisi tentang burung migran yang ada di Pantai Trisik. Hal ini unik, sebab tidak di setiap tempat burung migran bersedia singgah.

“Yang perlu dipahami bahwa kawanan burung migran tidak di setiap tempat bisa singgah. Maka dari itu, tidak mengherankan bila kemudian Pantai Trisik menjadi lokasi hunting bagi fotografer baik domestik maupun mancanegara,” jelas Wahyudi.



Pantai Trisik, kata Dia, bisa diusulkan menjadi Area Bernilai Konservasi Tinggi karena selain burung migran adapula tempat penyuluhan penyu.

“Kawasan Trisik agar terjaga kelestariannya, bisa diusulkan oleh Pemerintah Daerah menjadi Area Bernilai Konservasi Tinggi,” sarannya.

Pada kesempatan tersebut, BKSDA Yogyakarta juga memaparkan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Suaka Margasatwa (SM) Sermo. Keberadaan SM Sermo akan ditinjau kembali agar dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, rencananya kawasan SM Sermo akan dikembangkan menjadi kawasan yang memberikan manfaat optimal bagi masyarakat sekitar. (Prd)

Saturday, 19 September 2020

Dua Relawan Eco Enzyme Dari Kalibawang Sosialisasi di DLH Kulon Progo

KONSIKA NEWS, WATES – Dua orang relawan Eco Enzyme Nusantara melakukan sosialisasi di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo, Senin (14/9/2020).

Mereka adalah Atiek Mariati dan Andre Moedanton, relawan Eco Enzyme yang bertempat tinggal di Kapanewon Kalibawang.



Atiek menerangkan Eco Enzyme adalah cairan alam serbaguna yang merupakan hasil fermentasi dari gula, sisa buah/sayuran dan air, dengan perbandingan 1 : 3 : 10.

“Eco-Enzyme dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an dan kemudian diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia,” terangnya.

Pembuatan Eco Enzyme berlatar belakang, pertama 70% sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah adalah sampah organik. Dimana sampah organik di TPA akan menimbulkan bau tidak sedap, mengurangi tingkat daur ulang plastik, serta memberi resiko terjadinya ledakan akibat gas metana.



“Dengan membuat Eco Enzyme, kita telah mengolah sebagian besar sampah kita dan mengurangi beban TPA,” ungkapnya.

Kedua, lanjut Atiek, produk-produk yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Kemasan dari produk-produk tersebut juga mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil saja yang didaur ulang.

“Eco Enzyme adalah alternatif alami dari bahan kimia sintetis berbahaya di rumah. Dengan membuat Eco Enzyme, kita mengurangi produksi limbah kimia sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan,” imbuhnya.

Lama pembuatan Eco Enzyme, kata Atiek, adalah 3 bulan di wilayah tropis, dan 6 bulan di sub-tropis. Hasil akhir berupa cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar. Warna Eco Enzyme bervariasi dari coklat muda hingga coklat tua, bergantung pada jenis sisa buah/sayuran dan jenis gula yang digunakan.

Eco Enzyme yang baik ciri-cirinya, antara lain memiliki tingkat keasaman ( pH) di bawah 4,0 dan beraroma asam segar khas fermentasi.

“Eco Enzyme banyak sekali manfaatnya. Kita bisa menggunakan sebagai karbol dan pembersih alami, sabun cair alami, penjernih udara alami, pembersih rumah tangga alami, dan hand sanitizer alami,” katanya.



Manfaat medis, Eco Enzyme mampu melawan parasit dan kuman yang menyebabkan infeksi dalam jantung, keputihan, radang otak, radang paru-paru, peradangan sendi, Infeksi kulit dan lain lain.

“Untuk keperluan detoks tubuh, mula-mula larutkan Eco Enzyme ke dalam air hangat bersuhu 30 – 40 derajat Celcius dengan perbandingan 30 ml : 1 baskom/ember air. Setelah itu rendam kaki ke dalam wadah tadi selama 20 – 30 menit. Tutup seluruh kaki dengan handuk. Manfaatnya akan mengurangi atau menghilangkan gejala bau kaki, tangan, dan kaki pecah-pecah,” jelasnya.

Atiek menegaskan, tujuan utama pembuatan Eco Enzyme adalah menyelamatkan Bumi. Beribu manfaat dari Eco Enzyme hanyalah bonus.

“Manfaat yang sebenarnya adalah kelestarian Bumi bagi anak cucu kita. Mari kita lakukan dengan hati yang tulus,” ajaknya.

Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsana, M.Si menyambut baik gagasan kedua relawan Eco Enzyme tersebut, sehingga kelak dapat membantu mengatasi permasalahan sampah, khususnya sampah organik.

“Niatnya kan sama, yaitu mewariskan alam yang indah bagi generasi yang akan datang. Semoga menjadi salah satu mitra baik bagi DLH untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan Kulon Progo yang bersih, sehat, dan nyaman,” harap Sumarsana. (Prd).