KULON PROGO (KONSIKA NEWS) – Dua sekolah yang berada di Kabupaten Kulon Progo berhasil menyabet Peringkat 1 dalam ajang penilaian Sekolah Adiwiyata Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022.
Kedua sekolah
tersebut adalah SD Negeri Trisik dan SMA Negeri 1 Pengasih.
SD N Trisik
berhasil menempati peringkat 1 setelah mengumpulkan total nilai pemenuhan
kriteria 85,42. Sedangkan, SMA N 1 Pengasih memperoleh nilai 83,21 untuk
kategori SMA/SMK/MA sederajat.
Selain menerima
Trofi dan Piagam Penghargaan, peraih Peringkat 1 berhak atas Uang Pembinaan
sebesar 15 juta rupiah.
Penyerahan penghargaan
dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY Dr. Ir.
Kuncoro Cahyo Aji, M.Si dalam seremonial yang digelar di Ruang Rapat SMA N 1 Pengasih,
Kamis (13/10/2022).
Kuncoro Cahyo
Aji mengatakan, nilai-nilai pengelolaan lingkungan berangkat dari proses
pendidikan. Dengan demikian, sekolah dituntut untuk mengembangkan kecerdasan
peduli pada lingkungan, bukan intelektual kognitif semata.
“Peduli
kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah wajib ditanamkan kepada anak-anak
melalui sekolah. Hal ini selaras dengan amanat Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya
Lingkungan Hidup di Sekolah,” kata Kuncoro Cahyo Aji dalam sambutannya.
Menurut Kuncoro,
saat ini isu-isu mengenai pengelolaan lingkungan mulai mendapatkan perhatian
serius. Terbukti dalam KTT G20 di Bali, isu lingkungan menjadi salah satu isu
utama yang diangkat.
“Proses
pembangunan diawali dari lingkungan. Berarti dari sisi kebijakan, lingkungan
menjadi panglima dalam proses pembangunan,” ujarnya.
Sementara itu,
Kepala Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo Rudy Prakanto, S.Pd.,M.Eng
memberikan apresiasi atas pelaksanaan pemeringkatan Sekolah Adiwiyata oleh DLHK
DIY.
“Ini adalah
hal yang luar biasa karena ada suatu mekanisme sehingga sekolah peduli dengan
lingkungan. Salah satunya dengan pemberian penghargaan,” kata Rudy Prakanto
yang juga hadir langsung.
Ditambahkan,
program adiwiyata hendaknya lebih digiatkan lagi dengan mengusung prinsip
adaptif, komunikatif, inovatif dan kolaboratif.
Rudy Prakanto
berpesan, bagi sekolah yang sudah berhasil mendapatkan peringkat baik hendaknya
jangan terus berhenti di tempat namun tetap semangat berinovasi. Adapun bagi sekolah
yang peringkatnya belum memuaskan, hendaknya dapat mencontoh sekolah-sekolah
lain yang sudah maju.
“Kita bisa
menerapkan konsep yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara yaitu 4 N. Yaitu Niteni (Mengamati), Nirokke (Menirukan), Nambahi (Memodifikasi), dan Nemokke (Membuat baru),” tandas mantan
Kepala SMA N 8 Yogyakarta tersebut.
Di samping SD
N Trisik, dari Kabupaten Kulon Progo untuk kategori SD/MI sederajat yang mendapatkan
peringkat adalah SD Negeri Pantaran (peringkat 6) dan SD Negeri Darat (peringkat
8).
Untuk kategori
SMP/MTs sederajat, SMP Negeri 3 Pengasih menempati peringkat 3 dengan nilai
81,48 dan berhak atas uang pembinaan 10 juta rupiah. Sedangkan peringkat 4 dan
5, secara berurutan diraih SMP Negeri 2 Lendah dan SMP Negeri 1 Wates.
Gelaran seremonial
penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata di SMA 1 Pengasih dihadiri sejumlah pejabat
dari berbagai kalangan. diantaranya, Kepala DLH Kabupaten Kulon Progo Drs.
Sumarsana, M.Si, dan Kepala DLH Kabupaten Gunungkidul Antonius Hary Sukmono,
S.T. (Prd)
No comments:
Post a Comment