Sunday 13 October 2019

Mendengar Curhat Saka Kalpataru

KULON PROGO, konsikaku.blogspot.com- Mendengar istilah saka, bukan hal yang asing lagi, terutama bagi yang pernah mengenyam kepramukaan. Saka akronim dari satuan karya. Saka kalpataru sendiri merupakan saka di bawah binaan Dinas Lingkungan Hidup.

Jumlah anggota saka kalpataru Kulon Progo saat ini yang aktif 30 orang. Mayoritas berasal dari 4 sekolah, yaitu SMK Negeri 1 Panjatan, SMK Negeri 1 Pengasih, SMK Negeri 2 Pengasih, dan SMK BOPKRI Wates. Ketuanya dijabat Bambang, siswa kelas XII SMK N 2 Pengasih.

Di sela- sela ikut berpartisipasi jaga stand pameran DLH dalam event Manunggal Fair 2019 pada Sabtu (5/10/2019) yang lalu, Bambang mengisahkan seluk beluk saka yang dipimpinnya kepada Warta DLH. Ia mengatakan kegiatan saka selama ini didominasi bakti kebersihan, misalnya bersih pantai, bersih obyek wisata Kulon Progo bersama saka pariwisata, dan gropyok sampah di area perkotaan Wates.

Pertemuan rutin saka dilaksanakan setiap seminggu sekali, pada hari Sabtu siang bertempat di aula Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo. Tak jarang, acara rutin ini terkendala susahnya berkomunikasi antar anggota karena kesibukan dan beda sekolah, pendanaan yang sangat minim, dan kurangnya pembinaan dari pimsaka.

Bergabung di saka kalpataru sejak 2017, kondisi tersebut diakui Bambang, dari tahun ke tahun dirasa membaik. Dalam hal pengkaderan, jarak dari sekolah ke DLH dan adanya anggapan kegiatan saka kalpataru tidak semenarik saka-saka yang lain merupakan 2 dari sekian banyak kendala.

Sebenarnya, jika masuk ke saka kalpataru dengan tulus ikhlas dan semangat apapun kegiatannya, diyakini mendatangkan berkah tersendiri. Seperti yang dialami Hafiz, siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih. Sejak masuk saka kalpataru setahun yang lalu, ia merasa lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Sekarang, ia terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan gemar menanam pohon. Kepada pimsaka, ia pun berharap lebih dioptimalkan lagi keterlibatan saka kalpataru dalam penerapan kridha baik 3 R, proklim, dan kehati.

Adik-adik saka dalam kiprahnya di berbagai kegiatan memang tidak digaji. Semata-mata berbekal kecintaannya pada pramuka dan kepeduliannya pada lingkungan hidup serta memperkaya pengalaman berorganisasi semasa sekolah.

Meski tidak setenar saka wira kartika, saka bhayangkara, saka pariwisata, dan saka lainnya, namun saka kalpataru berhasil membuktikan termasuk saka yang eksis di Kulon Progo. Demi mempertahankan eksistensi, sudah sewajarnya mereka mendapatkan dukungan baik moril dan materiil dari segenap pimsaka, entah bagaimanapun caranya. Terlebih secara prestasi tak perlu diragukan, karena di tahun 2018 kemarin berhasil menyabet Juara II Sangga Terbaik Putra se-Kabupaten Kulon Progo. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)

Foto: Kegiatan Saka Kalpataru Kulon Progo dalam penerimaan tamu saka pada Sabtu (5/10/2019) di DLH Kulon Progo

















No comments:

Post a Comment