Monday, 7 October 2019

Catatan Manunggal Fair Kulon Progo Tahun 2019 Soal Pengelolaan Sampah


PENGASIH, konsikaku.blogspot.com- Manunggal Fair merupakan event pameran pembangunan yang digelar di Kabupaten Kulon Progo menyongsong peringatan Hari Jadi pada setiap tahunnya. Biasanya diadakan mulai pekan terakhir di bulan September hingga awal Oktober. Pada tahun ini Manunggal Fair dihelat mulai tanggal 27 September sampai 6 Oktober 2019.

Manunggal Fair Tahun 2019 digelar di dua lokasi berbeda, yakni Taman Budaya Kulon Progo dan Lapangan Pengasih. Stand OPD, Ormas dan UMKM dipusatkan di Taman Budaya Kulon Progo, sedangkan wahana permainan dipusatkan di Lapangan Pengasih. Menurut informasi yang beredar, tahun ini jumlah stand nya mencapai 400-an.

Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo dan Komunitas Jejaring Lingkungan Hidup Kulon Progo memberikan sejumlah catatan terhadap penyelenggaraan Manunggal Fair, terutama terkait dengan pengelolaan timbulan sampah yang dirasa masih belum optimal.

“Kalo menurut Perda, pembersihan sampah menjadi tanggung jawab penyelenggara. Oleh karena itu perlu dipikirkan oleh tim penyelenggara sebelum, saat, dan pasca kegiatan. Perlu adanya komitmen bersama dari semua kalangan untuk mewujudkannya” kata Isna Mansuuroh Pengurus Bank Sampah Bunda Mandiri Kaliagung Sentolo.

Sementara, Taufiq Amrullah, S.T., M.M Sekretaris DLH Kulon Progo, memberikan 5 catatan yaitu: 1) Tempat sampah di arena Manunggal Fair kurang mencukupi 2) Pengunjung lebih senang membuang sampah di sembarang tempat 3) Peserta pameran kurang bertanggung jawab setelah selesainya pameran 4) Tetapi, Event Organizer bertanggung jawab atas hal tersebut dan 5) Produksi hasil kerajinan dari sampah belum signifikan terjual.

“Untuk volume sampah secara teori yang dihasilkan oleh pengunjung pameran selama kegiatan pameran, dapat memakai rumus jumlah peserta x 0,4 kg. Secara kenyataan dapat dilihat dari keterangan/info petugas kebersihan selama kegiatan pameran” ujar Arie Budiyarto Staff Bidang Tata Lingkungan DLH Kulon Progo.

Sejumlah penggiat lingkungan yang tergabung dalam Jejaring Lingkungan Hidup Kulon Progo mengemukakan sejumlah gagasan dalam hal mengurangi volume timbulan sampah di Manunggal Fair. “Untuk event berikutnya bisa dengan propaganda melalui nama event. Misalnya, Manunggal Fair Bebas Sampah” kata Agung, salah satu penggiat lingkungan.

Asmorowati dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo mengusulkan perlu dibuat aturan transaksi jual beli yang melarang penggunaan kemasan plastik dan sterofoam. Sedangkan, Saptono Tanjung Penggiat Komunitas lainnya menyatakan banyaknya sampah di Manunggal Fair harus direspon cepat.

“Kasus ini ada penyadaran sebelumnya, baik itu pengelolaan Manunggal Fair, termasuk desain tata letak dan lingkungan. Artinya bukan semata, tetapi banyak aspek. Ini desainnya perlu digarap bersama agar jelas perannya” tulisnya melalui pesan singkat. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)


Foto. Sampah-sampah sisa pergelaran Manunggal Fair Tahun 2019 di Taman Budaya Kulon Progo (Foto: Anhar Isnawan)

No comments:

Post a Comment