Wednesday 21 April 2021

Tokoh Masyarakat dari Kayugede Gerbosari Samigaluh Masuk Nominasi Terima Penghargaan Tingkat DIY

KONSIKA NEWS, SAMIGALUH – Sesepuh sekaligus tokoh masyarakat di Pedukuhan Kayugede Kalurahan Gerbosari Kapanewon Samigaluh, Suwando (75), masuk dalam nominasi penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2021 Kategori Pembina Lingkungan.

Menjadi Duta Kabupaten Kulon Progo, Mbah Wando -sapaan Akrab Suwando- berkompetisi dengan Totok Murwasito asal Kabupaten Gunung Kidul.

Berpengalaman puluhan tahun, kiprah Mbah Wando memang tidak perlu diragukan.


Menurut Lurah Gerbosari Damar, A.Md, Mbah Wando merupakan sosok yang sangat peduli dengan lingkungan hidup.

“Beliau adalah sesepuh desa yang berkontribusi dalam kelestarian lingkungan terutama terkait konservasi sumber mata air,” ungkap Damar saat menyambut Tim Verifikasi Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY di kediaman Mbah Wando, Jum’at (9/4/2021).

Damar mengakui, usianya yang sudah lanjut tidak menyurutkan semangat dan keaktifan Mbah Wando dalam berbagai kegiatan penyuluhan.

Atas peran Mbah Wando dalam gerakan penghijauan, sumber-sumber mata air di wilayah Kayugede dan sekitarnya masih eksis dan dapat digunakan turun temurun hingga kini.


Adanya Peraturan Desa (Perdes) terkait pengelolaan lingkungan pun tak luput dari inisiasi Mbah Wando.

“Mbah Wando berperan dalam Penyusunan Peraturan Kalurahan Nomor : 8 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Hutan Tanaman Rakyat, Hijauan Makanan Ternak, Serta Perlindungan Ikan dan Satwa, yang merupakan penyempurnaan dari Perdes No. 7 Tahun 2011,” jelas Damar.

Setelah melakukan verifikasi, Tim DLHK DIY tampak terkesan dan menyatakan kekagumannya.

Salah satu Verifikator Kalpataru Mita Wijayanti Dyah Pratiwi, S.P mengungkapkan, kiprah Mbah Wando luar biasa baik dalam hal penyadaran kepada warga maupun keterlibatannya dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

“Sebagaimana kami lihat faktanya di lapangan, banyak dampak positif bagi kelangsungan ekosistem dan perekonomian masyarakat,” kata Mita Wijayanti yang juga menjabat Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup DLHK DIY.


Mbah Wando dinilai mampu meningkatkan pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan yang secara tidak langsung juga berimbas pada aspek sosial budaya.

“Kami mengharapkan apa yang telah Beliau lakukan dapat terus dikembangkan tentu dengan memperhatikan kaderisasi berkelanjutan,” pesan Mita Wijayanti.

Sementara itu, berbicara target di ajang Kalpataru Mbah Wando mengatakan sepenuhnya wewenang Dewan Juri.

“Saya mempunyai gagasan Lestari Alamku Sejahtera Masyarakatku. Semoga gagasan saya itu bisa terwujud. Tentang hasil penilaian ini, saya serahkan sepenuhnya kepada Tim Juri,” ujar Mbah Wando pada Warta DLH usai mendampingi verifikator meninjau Tuk Sekepyar.


Mbah Wando menambahkan, bukan juara yang menjadi hasrat, akan tetapi dukungan dan do’a lah yang diperlukannya agar tetap bisa andil melestarikan alam.

“Dengan 2 mata air yang berdebit kecil, wilayah ini dulu kesulitan air. Alhamdulillah sekarang bertambah menjadi 8 mata air dan debitnya meningkat. Bahkan, Tuk Dersono dan Sekepyar bisa mencukupi kebutuhan air bagi kurang lebih 700 KK,” tutur kakek yang pernah meraih Juara III Kategori Kader Konservasi Alam dalam ajang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2012 silam. (Prd)

No comments:

Post a Comment