KONSIKA NEWS, SAMIGALUH – Sesepuh sekaligus tokoh masyarakat di Pedukuhan Kayugede Kalurahan Gerbosari Kapanewon Samigaluh, Suwando (75), masuk dalam nominasi penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat DIY Tahun 2021 Kategori Pembina Lingkungan.
Menjadi Duta Kabupaten Kulon Progo, Mbah Wando -sapaan Akrab
Suwando- berkompetisi dengan Totok Murwasito asal Kabupaten Gunung Kidul.
Berpengalaman puluhan tahun, kiprah Mbah Wando memang tidak
perlu diragukan.
“Beliau adalah sesepuh desa yang berkontribusi dalam
kelestarian lingkungan terutama terkait konservasi sumber mata air,” ungkap
Damar saat menyambut Tim Verifikasi Kalpataru Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (DLHK) DIY di kediaman Mbah Wando, Jum’at (9/4/2021).
Damar mengakui, usianya yang sudah lanjut tidak menyurutkan
semangat dan keaktifan Mbah Wando dalam berbagai kegiatan penyuluhan.
Atas peran Mbah Wando dalam gerakan penghijauan,
sumber-sumber mata air di wilayah Kayugede dan sekitarnya masih eksis dan dapat
digunakan turun temurun hingga kini.
Adanya Peraturan Desa (Perdes) terkait pengelolaan lingkungan
pun tak luput dari inisiasi Mbah Wando.
“Mbah Wando berperan dalam Penyusunan Peraturan Kalurahan Nomor : 8 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Hutan
Tanaman Rakyat, Hijauan Makanan Ternak, Serta Perlindungan Ikan dan Satwa, yang
merupakan penyempurnaan dari Perdes No. 7 Tahun 2011,” jelas Damar.
Setelah melakukan verifikasi, Tim DLHK DIY tampak terkesan
dan menyatakan kekagumannya.
Salah satu Verifikator Kalpataru Mita Wijayanti Dyah Pratiwi,
S.P mengungkapkan, kiprah Mbah Wando luar biasa baik dalam hal penyadaran kepada
warga maupun keterlibatannya dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman
hayati.
“Sebagaimana kami lihat faktanya di lapangan, banyak dampak
positif bagi kelangsungan ekosistem dan perekonomian masyarakat,” kata Mita
Wijayanti yang juga menjabat Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan
Hidup DLHK DIY.
Mbah Wando dinilai mampu meningkatkan pola pikir masyarakat
untuk peduli terhadap lingkungan yang secara tidak langsung juga berimbas pada
aspek sosial budaya.
“Kami mengharapkan apa yang telah Beliau lakukan dapat terus
dikembangkan tentu dengan memperhatikan kaderisasi berkelanjutan,” pesan Mita
Wijayanti.
Sementara itu, berbicara target di ajang Kalpataru Mbah Wando
mengatakan sepenuhnya wewenang Dewan Juri.
“Saya mempunyai gagasan Lestari Alamku Sejahtera
Masyarakatku. Semoga gagasan saya itu bisa terwujud. Tentang hasil penilaian
ini, saya serahkan sepenuhnya kepada Tim Juri,” ujar Mbah Wando pada Warta DLH usai
mendampingi verifikator meninjau Tuk Sekepyar.
Mbah Wando menambahkan, bukan juara yang menjadi hasrat, akan
tetapi dukungan dan do’a lah yang diperlukannya agar tetap bisa andil melestarikan
alam.
“Dengan 2 mata air yang berdebit kecil, wilayah ini dulu
kesulitan air. Alhamdulillah sekarang bertambah menjadi 8 mata air dan debitnya
meningkat. Bahkan, Tuk Dersono dan Sekepyar bisa mencukupi kebutuhan air bagi
kurang lebih 700 KK,” tutur kakek yang pernah meraih Juara III Kategori Kader Konservasi Alam dalam
ajang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun
2012 silam. (Prd)
No comments:
Post a Comment