GERBOSARI, konsikaku.blogspot.com- Hutan merupakan salah satu ekosistem sumber daya alam hayati yang dapat diperbaharui. Hutan berperan penting dalam perekonomian nasional dan berfungsi pula sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan. Hal tersebut dapat terwujud jika hutan dikelola dan dilestarikan dengan baik.
Terjadinya fenomena alam di bumi seperti pemanasan global dan perubahan iklim yang tak menentu merupakan sebuah tantangan. Salah satu yang dapat diupayakan ialah dengan memperbanyak pohon atau tanaman. Berbagai program rehabilitasi hutan dan lahan telah digelorakan, misalnya dengan dicanangkannya tanggal 28 November sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN). Inti kegiatannya ialah penanaman dan pemeliharaan pohon. Di samping itu juga terkandung pesan moral yakni mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir (mind set) atas kebiasaan menebang pohon menjadi gemar menanam dan memelihara pohon. Apabila tidak bisa menanamnya silahkan merawatnya, dan apabila tidak mampu merawatnya maka jangan merusaknya.
Menurut Drs. H. Sutedjo Bupati Kulon Progo, Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tahun 2019 difokuskan pada Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengambil tema “Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan”. Di tingkat Kabupaten Kulon Progo, lebih dikhususkan lagi pada gerakan penanaman pohon di sekitar mata air.
Drs. H. Sutedjo Bupati Kulon Progo menyampaikan sambutan pada peringatan HMPI dan BMN Tahun 2019 (Foto: Pardiyono)
“Hal itu berangkat dari keprihatinan bersama akan musibah kekeringan yang melanda sebagian besar kecamatan di wilayah Kabupaten Kulon Progo sepanjang musim kemarau. Oleh karenanya, berawal dari tempat ini kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian mata air melalui gerakan penanaman pohon” kata Bupati saat Sambutan pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional Tingkat Kabupaten Kulon Progo Tahun 2019 bertempat di kawasan mata air Tuk Sekepyar Gerbosari Samigaluh hari Kamis (28/11/2019).
Bupati mengharapkan bahwa gerakan menanam pohon tidak hanya dilakukan ketika bersamaan dengan event tertentu saja. Namun, hendaknya dilaksanakan setiap ada kesempatan di semua lahan kosong. Pohon atau tanaman yang ditanam diseyogyakan jenis tanaman yang berumur panjang.
“Kami mengajak seluruh komponen masyarakat Kulon Progo agar berperan aktif dalam kegiatan penghijauan, baik yang diprakarsai oleh pemerintah, BUMN, maupun kalangan swasta. Demikian juga kepada semua pimpinan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo agar menggiatkan penanaman pohon di area kantor masing-masing. Usai ditanam hendaknya senantiasa dirawat sehingga tidak sia-sia dan hasilnya dapat dipetik kelak di kemudian hari” himbaunya.
Perlu diketahui bahwa di wilayah kecamatan Samigaluh khususnya, selama musim penghujan nantinya akan ditanam 1000 pohon untuk konservasi mata air yang tersebar di 7 pedukuhan. Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi penyediaan air di Samigaluh. Ketersediaan air di Samigaluh sebagai bagian hulu DAS Progo diyakini berpengaruh terhadap ketersediaan air di wilayah lainnya yang berada di DAS hilir. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)
No comments:
Post a Comment