NANGGULAN,
konsikaku.blogspot.com- Secara nama, Tanggulangin mungkin digunakan sebagai
nama di beberapa wilayah Indonesia. Secara lebih fokus, di sini membahas
Tanggulangin sebagai salah satu nama pedukuhan yang berada di Desa Tanjungharjo
Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk
mencapai lokasi, dapat ditempuh 12 km dengan perjalanan darat ke arah utara
dari Kota Wates lebih kurang 20 menit jika menggunakan kendaraan bermotor.
Secara geografis, wilayah
pedukuhan ini berbatasan langsung dengan pedukuhan Dengok di sebelah utara dan
Pedukuhan Tanjung Gunung serta Pedukuhan Ngangin-angin Desa Banyuroto di
sebelah selatan. Sedangkan, di sebelah timur berbatasan dengan Pedukuhan
Tanjung Gunung dan di sebelah barat berbatasan dengan Pedukuhan Grigak Desa
Giripurwo Kecamatan Girimulyo.
Pedukuhan Tanggulangin
terbagi ke dalam 2 RW (Rukun Warga), yakni RW 10 dan RW 11. RW 10 membawahi 2
RT (Rukun Tetangga) yaitu RT 28 dan RT 29. RW 11 juga membawahi 2 RT yaitu RT
30 dan RT 31. Saat ini jabatan Dukuh dipegang oleh Wido Satmoko. RW 10 diketuai
oleh Sanyata dan RW 11 diketuai oleh Suroso. Mulyono, Parji, Ristiyana, dan
Yanto secara berurutan masing-masing sebagai Ketua RT 28, 29, 30, dan 31.
Mayoritas penduduk
Tanggulangin memeluk agama Islam. Bangunan tempat beribadah berupa masjid
berdiri megah di tengah desa, ialah Masjid Al Amin. 2 tahun yang lalu masjid
tersebut telah direnovasi dengan biaya swadaya masyarakat. Siswanto saat ini
dipercaya sebagai Takmir Masjid.
Kegiatan kepemudaan diwadahi
dalam organisasi karang taruna bernama Puri Duta, kependekan dari Putra Putri
Dusun Tanggulangin. Puri Duta aktif di berbagai kegiatan masyarakat dan menjadi
sarana mematangkan pengalaman berorganisasi bagi seluruh anggotanya. Ferry
ditunjuk sebagai Ketua Karang Taruna Puri Duta pada masa sekarang ini.
Dalam hal perekonomian,
masyarakat Tanggulangin sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani
merangkap pengrajin. Industri kerajinan berbahan baku serat alam memang tumbuh
subur di wilayah ini mulai dari gedebok pisang, pandan, mendong, rotan, hingga
enceng gondok. Tercatat ada 3 pengusaha sukses yang resmi terdaftar di
pemerintah. Ketiganya adalah Tukimin HS (CV. Indo Seagrass), Danuri (Ferry
Craft Mandiri), dan Sugiyanto (Rigen The Natural Craft).
Nafas
ekonomi masyarakat meningkat drastis semenjak hadirnya industri rumah tangga
kerajinan serat alam yang telah berkembang pesat semenjak 20-an tahun silam.
Aneka ragam produk kerajinan yang berhasil diproduksi antara lain berupa tas,
kursi, meja, karpet, kap lampu, dan lain sebagainya. Omzet penjualannya
mencapai milyaran rupiah karena telah berhasil menembus pangsa pasar baik dalam
negeri maupun luar negeri. Produk-produk kerajinan banyak dipasarkan di
kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Sedangkan skala ekspor telah menjangkau kawasan Asia, Eropa, dan Amerika.
Dengan demikian, tak mengherankan jika produk-produk kerajinan serat alam
Pedukuhan Tanggulangin Desa Tanjungharjo telah dikenal luas di berbagai belahan
dunia. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)
No comments:
Post a Comment