Sunday 8 September 2019

Kenduri Selamatan, Sarana Sedekah dan Kirim Do’a


NANGGULAN, konsikaku.blogspot.com- Tradisi kenduri selamatan dalam rangka mendoakan roh leluhur yang telah meninggal masih dilestarikan hingga kini, termasuk di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada saat kenduri, disertai dengan mengaji (bagi pemeluk Islam), dalam bentuk membaca Surat Yasin dilanjutkan Tahlil dan Do’a secara bersama-sama dipimpin oleh seorang kaum atau rois.

Kenduri selamatan biasanya dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 40 hari (diberi istilah “patang puluhan”), 100 hari (diberi istilah “satusan”), 1 tahun (diberi istilah “pendhak”), 2 tahun (diberi istilah “peling”), hingga 3 tahun meninggalnya arwah (diberi istilah “nyewu atau sewon”). Jika sudah lebih dari 3 tahun, pada waktu-waktu tertentu terkadang juga masih dilaksanakan kenduri, misalnya bertepatan dengan hari meninggalnya arwah, yang kemudian disebut “kirim donga” atau kirim do’a.

Di satu sisi, karena warisan budaya nenek moyang, dalam kenduri tersebut juga terdapat “ubarampe sesaji”. Misalnya, pisang raja lengkap dengan “wajib” dan “tukon pasarnya” serta “banyu kembang”. “Banyu kembang” yang dimaksud di sini ialah air dari sumur yang diberi rerupa bunga dan ditempatkan dalam suatu wadah. Setelah selesai pembacaan Yasin dan Tahlil, banyu kembang tersebut dibawa ke makam dan disirimkan di atas pusara dari arwah yang dido’akan.

Tatacara kenduri selamatan di masing-masing daerah memang tidak sama. Seiring perkembangan jaman, sebagian wilayah bahkan ada yang sudah tidak lagi menyelenggarakannya. Peribahasa “lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya” memang benar.

Terlepas dari pro kontra mengenai kenduri, secara aspek sosial, acara kenduri merupakan wujud sedekah atau sodakoh kepada kerabat saudara dan warga tetangga sekitarnya. Sebab, usai mengaji Yasin, Tahlil dan Do’a, para tamu undangan akan pulang dengan membawa “berkat”. Sedekah “berkat” tersebut ada yang berupa nasi lengkap dengan sayur dan lauknya, atau kue/roti, atau dalam bentuk bahan-bahan sembako, sesuai dengan kemampuan dari yang menyelenggarakan kenduri. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)

Gambar. Acara kenduri selamatan 1000 hari (sewon) yang dilaksanakan di rumah salah satu warga di Desa Donomulyo Nanggulan Kulon Progo pada hari Ahad (8/9/2019). (Foto: Mas Pardy)


No comments:

Post a Comment