Wednesday 11 September 2019

Komunitas PADAS, Salah Satu Ujung Tombak Pelestari Lingkungan Perikanan Kulon Progo


KULON PROGO, konsikaku.blogspot.com- Komunitas Pelestari Alam Dan Satwa (PADAS) merupakan salah satu Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Pokmaswas di Kabupaten Kulon Progo saat ini sebanyak 22 kelompok, 20 pokmaswas sudah ditetapkan/ register Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), sedangkan 2 pokmaswas masih sedang dalam tahap penetapan dinas.

“Kegiatan yang kami lakukan diantaranya adalah sosialisasi, baik itu berupa pemasangan poster, sosialisasi di media maupun terjun langsung (patroli).  Dalam sebulan terakhir kita telah mengamankan 10 unit alat setrum yang selanjutnya diserahkan ke polsek. Pelakunya kita beri pemahaman dan menandatangani surat pernyataan. Setelah itu baru kemudian diijinkan pulang” kata Suryanto, anggota Komunitas PADAS Area Galur-Lendah.

Suryanto menambahkan, untuk menimbulkan efek jera bagi oknum yang tertangkap tangan, kemudian disosialisasikan ke berbagai media termasuk grup WhatsApp maupun grup Facebook. Dengan demikian, dapat diketahui respon masyarakat. Sebagian besar masyarakat ternyata masih kurang memahami akan tindak illegal fishing.

“Persoalan illegal fishing memang cukup rumit, tidak cukup hanya sebatas memberikan larangan dan pemahaman. Jika itu menjadi mata pencaharian, maka harus ada solusi untuk dicarikan pekerjaan” imbuhnya.

Sementara itu, Iwan Sanusi Ketua PADAS menyatakan bahwa dalam melakukan penangkapan terhadap para pelaku strumer baik di sungai maupun area persawahan tidak pernah dengan cara kekerasan. Maksud dan tujuannya adalah memberikan pengertian, pemahaman akan lingkungan hidup dan perlindungan terhadap satwa air.

“Oleh sebab itu, mereka kami bimbing agar menjadi lebih baik. Untuk alat yang digunakan, kita sita secara baik-baik dan pelaku memberikan  pernyataan bermaterai agar mempunyai kekuatan hukum apabila melakukan pelanggaran lagi. Alat hasil sitaan kemudian dititipkan di Kantor Polsek yang membawahi area penyetruman” ujarnya.

Iwan berharap kepada semua pokmaswas agar bersinergi dan bekerja sama guna melestarikan lingkungan perikanan di wilayah Kulon Progo. Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan lagi.

“Terkait tindakan kita yang mengekspose ke media sosial, memang banyak pro dan kontra dari masyarakat. Yang pro jumlahnya banyak dan yang kontra juga lumayan banyak. Namun, kami tak patah semangat untuk tetap memberikan pengertian dan wawasan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada” jelasnya.

Ia juga menyampaikan laporan tentang kejadian beberapa hari lalu di Sungai Progo, dimana terdapat sekelompok orang yang melakukan penangkapan ikan secara besar-besaran dengan jaring dan obat, sehingga banyak ikan yang mati.

“Setiap hari kami harus patroli, bahkan melakukan penggeledahan terhadap orang-orang yang menjaring/ menjala ikan di sepanjang Sungai Progo” pungkasnya. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)

No comments:

Post a Comment