PENGASIH, konsikaku.blogspot.com- Perubahan lokasi pameran pembangunan Manunggal Fair Kabupaten Kulon Progo dari outdoor menjadi indoor di tahun ini membawa dampak yang cukup signifikan. Salah satunya adalah tampilan stand bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan, Ormas, dan UMKM yang berada di dalam Exhibition Hall Taman Budaya Kulon Progo (TBK). Tidak adanya aturan resmi dari panitia penyelenggara menyebabkan cover stand sangat beragam.
Kondisi belum terbiasa tampil indoor tersebut pada akhirnya membawa kelemahan dan kelebihan tersendiri. Kelemahannya antara lain apapun jenis bahan dapat digunakan untuk mendirikan stand, muncul persaingan yang kurang sehat antar peserta pameran demi mengejar desain yang memikat, dan ketinggian stand di dalam ruangan tidak sama menciptakan pemandangan terkesan kurang rapi.
Sedangkan kelebihannya antara lain para peserta pameran bebas bereksplorasi dalam berkreasi menampilkan stand terbaik, stand beragam menampik kesan monoton, dan peserta lebih leluasa dalam mengatur budget masing-masing. Banyak yang menggandeng pihak ketiga untuk menyiapkan stand, tak sedikit pula yang mengunakan jasa persewaan tenda dan dekorasi.
Di tengah persaingan stand berkonsep modern, tercatat ada 2 stand penampil Manunggal Fair 2019 di Exhibiton Hall Taman Budaya Kulon Progo yang justru back to nature. Stand tersebut ialah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Kebudayaan Kulon Progo.
DLH menggunakan bambu sebagai kerangka utama stand. Dipadukan dengan gapura dari ekobrik dan untaian bunga pinus sebagai hiasan, menciptakan kesan stand DLH ramah alam dan lingkungan. Barang-barang yang dipamerkan pun terdiri dari aneka kerajinan yang berasal dari pemanfaatan sampah dan limbah. Menggandeng komunitas Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti Bawana Asri Kulon Progo, DLH juga melayani konsultasi cara pemilahan sampah, pembuatan komposter, keperluan mengurus izin lingkungan, aduan lingkungan, dan tutorial pembuatan hasta karya berbahan baku sampah.
Berada tepat di belakang DLH, Stand Dinas Kebudayaan juga mengangkat tema alam. Berbahan baku jerami dan bambu, Disbud mencoba mengarahkan pikiran pemirsa ke pemandangan di persawahan. Stand Disbud bercirikan gubuk dan hantu sawah.
Apapun yang menjadi catatan gelaran Manunggal Fair 2019, khususnya masalah stand hendaknya menjadi bahan perbaikan di masa mendatang. Penyelenggaraan Manunggal Fair diharapkan akan membaik dari tahun ke tahun. Mengingat Manunggal Fair adalah event kebanggaan masyarakat Kulon Progo jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten di tiap tahunnya. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)
Gambar. Stand Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada Event Manunggal Fair 2019
Gambar. Stand Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada Event Manunggal Fair 2019