KONSIKA NEWS, PENGASIH – Meraih kesuksesan dalam ajang adiwiyata dapat ditempuh dengan kunci sederhana yaitu 3 N.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Kulon Progo Rudy Prakanto, S.Pd.,M.Eng menjelaskan 3 N yang dimaksud adalah Niteni, Nirokke, dan Nambahi.
“Niteni
berarti mencari info sekolah mana yang hebat dalam program adiwiyata sehingga
dapat digunakan untuk studi banding. Nirokke
berarti meniru program adiwiyata yang sudah bagus. Sedangkan, Nambahi berarti hasil studi banding
kemudian diterapkan di sekolah dan ditambahi agar lebih bagus,” jelas Rudy saat
MoU Adiwiyata di DLH Kulon Progo, Kamis (28/1/2021).
Menurutnya, program adiwiyata selain bertujuan untuk membentuk karakter warga sekolah yang peduli lingkungan juga menjadi wahana implementasi slogan Sri Sultan Hamengkubuwono yaitu “Memayu Hayuning Bawana”.
“Secara harfiah slogan tersebut memiliki arti membuat dunia menjadi indah atau ayu. Melalui pembentukan karakter warga sekolah yang peduli lingkungan maka kelestarian lingkungan akan terjaga dan diwariskan ke generasi mendatang dalam kondisi baik,” kata Rudy yang hadir langsung bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo H. Ahmad Fauzi, S.H.
Bagian upaya untuk mendukung program
Adiwiyata di Kabupaten Kulon Progo, dilakukan MOU antara Dinas Lingkungan Hidup
dengan Balai Pendidikan Menengah Kulon Progo dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Kulon Progo.
Adanya MoU diharapkan terdapat kesamaan pemahaman, komitmen, dan kerjasama yang baik antara DLH selaku inisiator dengan instansi terkait sehingga program adiwiyata di Kabupaten Kulon Progo berjalan optimal.
Selain dengan Balai Dikmen dan Kantor
Kemenag, Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsana, M. Si menjalin MoU serupa
dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Senin (18/1/2021). (Prd)
No comments:
Post a Comment