NANGGULAN (KONSIKA NEWS) – Para peserta Workshop Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (Healthy Environment, Prosperous Family) mengikuti study tour ke lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Banyuroto di wilayah Kapanewon Nanggulan, Rabu (18/5/2022).
Panitia menerangkan, peserta memang sengaja diajak ke lokasi dengan
tujuan agar mengetahui secara langsung bagaimana mekanisme pemrosesan akhir
sampah yang dilakukan di TPA milik Kabupaten Kulon Progo tersebut.
Di TPA, rombongan peserta yang berjumlah sekitar 50 orang
disambut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs. Sumarsana, M.Si dan Plt.
Kepala UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan
dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Budi Purwanta, S.Pd.T.,M.M.
Sebelum diajak berkeliling ke tiap zona di TPA Banyuroto,
peserta workshop mendapatkan pembekalan penjelasan dari narasumber.
“Sampah yang ada di TPA ini berasal dari 12 Kapanewon di
Kabupaten Kulon Progo dan paling banyak memang dari kawasan perkotaan Wates,” papar
Budi Purwanta.
Di
bandingkan dengan Kabupaten/Kota di DIY lainnya, sampah yang dihasilkan di
Kulon Progo terbilang lebih sedikit.
“Tiap
hari rata-rata ada 20-an truk pengangkut sampah yang masuk. Rata-rata tiap truk
mengangkut sampah 1,5 – 2 ton. Jadi, dalam sehari sampah yang dibawa ke TPA
Banyuroto kisaran 30-an ton,” kata Budi.
Sementara itu, Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsana, M.Si
menjelaskan pengelolaan sampah di Kabupaten Kulon Progo terbagi dua yaitu penanganan
dan pengurangan.
Penanganan sampah menjadi tupoksinya Dinas Pekerjaan Umum
Perumahan dan Kawasan Permukiman, sedangkan pengurangan sampah wewenangnya DLH.
“Mendasarkankan
aturan, sampah itu 70 % ditangani dan 30 % dikurangi. Alhamdulillah, dari sisi pengurangan sudah mencapai 26 %,” ujar
Sumarsana.
Dalam hal pengurangan sampah, Sumarsana mengatakan, DLH bermitra dengan Bank Sampah, Sekolah Adiwiyata, Pemerintah Kalurahan/Kelurahan, dan pihak terkait yang lain supaya sampah anorganik yang bernilai ekonomi tidak sampai ke TPA Banyuroto.
“Harapan
kami yang menangani sampah tidak hanya tingkat Kabupaten, tapi juga tingkat Desa.
Yang punya anggaran belanja itu juga berkewajiban menangani sampah. Sehingga kami
dorong di tiap Kalurahan ada Perdes atau Perkal tentang pengelolaaan lingkungan
dan pengelolaan sampah,” jelasnya di sela-sela menjadi moderator acara.
Sumarsana menegaskan, dalam hal pengelolaan sampah harus
berangkat dari kerangka berpikir “Sampahku Urusanku” bukan “Sampahku Urusanmu”.
Hadir
mendampingi peserta workshop di TPA Banyuroto, Kepala
Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA, serta sejumlah fasilitator dari Republik
Seychelles dan Bank BNI 46.
Adapun
Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik Lingkungan Sehat
Keluarga Sejahtera yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasioanal berlangsung di Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 17-19 Mei
2022.
Workshop
dibuka oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) di Aula Adikarto Komplek Pemkab Kulon
Progo, Selasa (17/5/2022).
Peserta
workshop berasal dari perwakilan Kapanewon se-Kulon Progo terdiri dari kelompok
UPPKA, Penyuluh Keluarga Berencana, Kelompok
Bank Sampah, dan Kader Rumah Data/Pojok Kependudukan Kampung KB.
Di hari kedua, setelah study tour di TPA Banyuroto peserta
workshop melanjutkan kegiatan di Center of Excellence (CoE) Kampung KB Family Welfare Desa Bugel
Kapanewon Panjatan. (Prd)
No comments:
Post a Comment