Monday 23 May 2022

Peserta Workshop Nikmati Wisata di TPA Banyuroto Kabupaten Kulon Progo

NANGGULAN (KONSIKA NEWS) – Para peserta Workshop Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (Healthy Environment, Prosperous Family) mengikuti study tour ke lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Banyuroto di wilayah Kapanewon Nanggulan, Rabu (18/5/2022).

Panitia menerangkan, peserta memang sengaja diajak ke lokasi dengan tujuan agar mengetahui secara langsung bagaimana mekanisme pemrosesan akhir sampah yang dilakukan di TPA milik Kabupaten Kulon Progo tersebut.

Di TPA, rombongan peserta yang berjumlah sekitar 50 orang disambut oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Drs. Sumarsana, M.Si dan Plt. Kepala UPT Persampahan Air Limbah dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo Budi Purwanta, S.Pd.T.,M.M.

Sebelum diajak berkeliling ke tiap zona di TPA Banyuroto, peserta workshop mendapatkan pembekalan penjelasan dari narasumber.

“Sampah yang ada di TPA ini berasal dari 12 Kapanewon di Kabupaten Kulon Progo dan paling banyak memang dari kawasan perkotaan Wates,” papar Budi Purwanta.


Di bandingkan dengan Kabupaten/Kota di DIY lainnya, sampah yang dihasilkan di Kulon Progo terbilang lebih sedikit.

“Tiap hari rata-rata ada 20-an truk pengangkut sampah yang masuk. Rata-rata tiap truk mengangkut sampah 1,5 – 2 ton. Jadi, dalam sehari sampah yang dibawa ke TPA Banyuroto kisaran 30-an ton,” kata Budi.

Sementara itu, Kepala DLH Kulon Progo Drs. Sumarsana, M.Si menjelaskan pengelolaan sampah di Kabupaten Kulon Progo terbagi dua yaitu penanganan dan pengurangan.


Penanganan sampah menjadi tupoksinya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, sedangkan pengurangan sampah wewenangnya DLH.

“Mendasarkankan aturan, sampah itu 70 % ditangani dan 30 % dikurangi. Alhamdulillah, dari sisi pengurangan sudah mencapai 26 %,” ujar Sumarsana.

Dalam hal pengurangan sampah, Sumarsana mengatakan, DLH bermitra dengan Bank Sampah, Sekolah Adiwiyata, Pemerintah Kalurahan/Kelurahan, dan pihak terkait yang lain supaya sampah anorganik yang bernilai ekonomi tidak sampai ke TPA Banyuroto.


“Harapan kami yang menangani sampah tidak hanya tingkat Kabupaten, tapi juga tingkat Desa. Yang punya anggaran belanja itu juga berkewajiban menangani sampah. Sehingga kami dorong di tiap Kalurahan ada Perdes atau Perkal tentang pengelolaaan lingkungan dan pengelolaan sampah,” jelasnya di sela-sela menjadi moderator acara.

Sumarsana menegaskan, dalam hal pengelolaan sampah harus berangkat dari kerangka berpikir “Sampahku Urusanku” bukan “Sampahku Urusanmu”.

Hadir mendampingi peserta workshop di TPA Banyuroto, Kepala Pusat Pelatihan dan Kerjasama Internasional Kependudukan dan Keluarga Berencana Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA, serta sejumlah fasilitator dari Republik Seychelles dan Bank BNI 46.


Adapun Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanal berlangsung di Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 17-19 Mei 2022.

Workshop dibuka oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) di Aula Adikarto Komplek Pemkab Kulon Progo, Selasa (17/5/2022).

Peserta workshop berasal dari perwakilan Kapanewon se-Kulon Progo terdiri dari kelompok UPPKA, Penyuluh Keluarga Berencana, Kelompok Bank Sampah, dan Kader Rumah Data/Pojok Kependudukan Kampung KB.

Di hari kedua, setelah study tour di TPA Banyuroto peserta workshop melanjutkan kegiatan di Center of Excellence (CoE) Kampung KB Family Welfare Desa Bugel Kapanewon Panjatan. (Prd)

No comments:

Post a Comment