Thursday 19 May 2022

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Guna Mewujudkan Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera

WATES (KONSIKA NEWS) – Pengelolaan sampah memegang peranan penting dalam mewujudkan Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS).

Demikian dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dalam Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik, Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (Healthy Environment, Prosperous Family)  di Aula Adikarto Komplek Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/5/2022).


Menurut dr. Hasto, lingkungan menjadi faktor penting dalam mengatasi stunting. Pengelolaan sampah yang baik akan menciptakan lingkungan yang sehat serta mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.

“Faktor sensitif yang dapat mempercepat penurunan stunting yaitu lingkungan yang bersih, lingkungan yang sehat. Dan pengaruhnya itu, 70 % untuk menurunkan stunting,” terangnya.

dr. Hasto menuturkan, penanganan terhadap problem sampah lebih efektif jika dimulai dari hulu dalam hal ini rumah tangga atau keluarga sehingga bisa zero residu.


“Jika zero residu maka Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tidak akan cepat penuh,” tandas dr. Hasto.

Mantan Bupati Kulon Progo tersebut menambahkan, pengelolaan sampah dengan 3 R (Reduce-Reuse-Recycle) sebaiknya diupayakan sejak dari keluarga.

“Memilah sejak awal itu penting. 3 R jalan di tingkat keluarga, ketika pemilahan jalan di tingkat keluarga maka pemberdayaan keluarga akan optimal dan sampah bisa membawa kesejahteraan,” tegas dr. Hasto saat jumpa pers.

Senada, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menekankan optimalisasi fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dalam rangka memperkenalkan dan mengimplementasikan budaya ekologi demi tercipta lingkungan sehat keluarga lestari.

“Dalam implementasinya, pengenalan ekologi lingkungan sehat di domain keluarga sangat dimungkinkan. Keluarga sebagai unit terkecil sangat ideal menjadi media ekologi mengingat sejatinya banyak persoalan lingkungan yang terjadi di kehidupan kita,” tutur Sri Sultan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Sumadi, S.H., M.H.

Sri Sultan menilai, penyelenggaraan workshop ini sangat tepat, karena sesuai dengan falsafah Jawa memasuh malaning bumi, merawat alam sebagai langkah utama menuju masyarakat sejahtera.

Sebagaimana diketahui, 2 (dua) tahun silam, Kabupaten Kulon Progo tepatnya di Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan dicanangkan sebagai pilot project pengembangan solusi strategis analisis dampak kependudukan dengan tema Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera.


Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengungkapkan, untuk mendukung pilot project tersebut, banyak kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan lingkungan sehat telah dilakukan, seperti pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan secara optimal, peningkatan komoditi hasil pertanian, kewirausahaan, dan pariwisata yang memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat.

“Oleh karena itu, masyarakat Kulon Progo di semua kapanewon yang ada harus siap mensukseskan beragam kegiatan tersebut dalam rangka mewujudkan LSKS yang nantinya dipastikan akan berpengaruh positif dalam upaya mewujudkan visi Pemkab Kulon Progo yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa,” imbau Sutedjo saat memberikan sambutan.

Gelaran Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik, Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera yang diprakarsai oleh BKKBN berlangsung selama 3 hari dari tanggal 17-19 Mei 2022.

Adapun peserta workshop berjumlah 50 orang berasal perwakilan dari 12 Kapanewon se-Kabupaten Kulon Progo terdiri dari Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Pengurus Bank Sampah, Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), dan Kader Rumah Data.


Hadir dalam acara, Duta Besar Negara Republik Seychelles Dr. Nico Barito sebagai tamu kehormatan, perwakilan Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Hasnul Fajri, S.P.,M.Si, dan Ketua Badan Pengurus Daerah Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (BPD AKU) DIY Gusti Kanjeng Ratu Bendara.

Sejumlah narasumber yang membawakan materi pada hari pertama workshop antara lain Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Prof. drh. M. Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD dengan materi Program Lingkungan Sehat, Keluarga Sejahtera Mewujudkan Masyarakat Bebas Stunting, Ketua DPD AKU DIY GKR Bendara dengan materi Gerakan Bangkit Ekonomi DIY melalui UPPKA, Tim Fasilitator Seychelles dengan materi Pembelajaran/Sharing Pengalaman Negara Seychelles dalam Manajemen Pengelolaan Limbah Anorganik, dan Tim Fasilitator BNI 46 Pusat dan Cabang Kulon Progo dengan materi Manajemen Pengelolaan Keuangan Tingkat Keluarga dan Tingkat Kelompok Usaha. (Prd)

No comments:

Post a Comment