TEMON (KONSIKA NEWS) - Dalam upaya penghapusan penggunaan merkuri pada kegiatan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK), Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan United Nation Development Program (UNDP) bekerjasama dalam melaksanakan proyek Global Opportunities for Long Term Development of Artisanal and Small-scale Gold Mining (ASGM) Sector: Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia's ASGM Project (GOLD ISMIA).
Proyek tersebut bertujuan mengurangi/ menghilangkan
penggunaan merkuri di PESK dengan cara memberikan bantuan teknis, transfer
teknologi, pembentukan kemitraan antara swasta-publik dan akses terhadap
pendanaan untuk pembelian peralatan pengolahan emas tanpa merkuri.
Guna mencapai tujuan, proyek GOLD-ISMIA berupaya membantu
penambang emas skala kecil untuk mendapatkan akses pembiayaan untuk penyediaan
pembiayaan/pinjaman yang berasal dari lembaga jasa keuangan baik bank/non-bank
untuk pembelian peralatan pengolahan emas tanpa merkuri.
Realisasinya, dalam bentuk Pelatihan Untuk Lembaga Jasa
Keuangan (Bank/NonBank) Tentang Pembiayaan Sektor Pertambangan Emas Skala Kecil
(PESK) di Hotel Cordia Komplek Bandara YIA, Rabu (18/5/2022).
Kepala Bidang Penaatan dan Pengendalian Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo Toni, S.IP berkesempatan membuka
pelatihan.
Turut diundang dalam pelatihan tersebut antara lain perwakilan
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Teknik dan
Lingkungan Ditjen Minerba Kementerian ESDM, BRIN, Focal Point GOLD-ISMIA Kabupaten
Kulon Progo, Project Management Unit GOLD ISMIA, perwakilan Bank BRI Kantor
Wilayah Yogyakarta, Bank BRI Kantor Unit Pripih Kulon Progo, Bank BNI DIY, Bank
Pembangunan Daerah DIY, PT. Pegadaian (Persero)-CP Jogoyudan, PT. Angkasa
Pura/Unit PKBL/Humas, Bank Sinarmas KC Yogyakarta, dan Perumda BPR Bank Kulon
Progo.
Adapun bertindak selaku trainer adalah Mr. Dinomika. (Prd)
No comments:
Post a Comment