WATES (KONSIKA NEWS) – Pengelolaan sampah memegang
peranan penting dalam mewujudkan Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera (LSKS).
Demikian dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dalam Workshop
Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik, Lingkungan Sehat Keluarga
Sejahtera (Healthy Environment, Prosperous
Family) di Aula Adikarto Komplek
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Selasa (17/5/2022).
Menurut dr. Hasto, lingkungan menjadi faktor penting dalam
mengatasi stunting. Pengelolaan sampah yang baik akan menciptakan lingkungan
yang sehat serta mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
“Faktor sensitif yang dapat mempercepat penurunan stunting yaitu
lingkungan yang bersih, lingkungan yang sehat. Dan pengaruhnya itu, 70 % untuk
menurunkan stunting,” terangnya.
dr. Hasto menuturkan, penanganan terhadap problem sampah
lebih efektif jika dimulai dari hulu dalam hal ini rumah tangga atau keluarga
sehingga bisa zero residu.
“Jika zero residu maka Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tidak
akan cepat penuh,” tandas dr. Hasto.
Mantan Bupati Kulon Progo tersebut menambahkan, pengelolaan
sampah dengan 3 R (Reduce-Reuse-Recycle)
sebaiknya diupayakan sejak dari keluarga.
“Memilah sejak awal itu penting. 3 R jalan di tingkat
keluarga, ketika pemilahan jalan di tingkat keluarga maka pemberdayaan keluarga
akan optimal dan sampah bisa membawa kesejahteraan,” tegas dr. Hasto saat jumpa
pers.
Senada, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menekankan
optimalisasi fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dalam rangka
memperkenalkan dan mengimplementasikan budaya ekologi demi tercipta lingkungan
sehat keluarga lestari.
“Dalam implementasinya, pengenalan ekologi lingkungan sehat
di domain keluarga sangat dimungkinkan. Keluarga sebagai unit terkecil sangat
ideal menjadi media ekologi mengingat sejatinya banyak persoalan lingkungan
yang terjadi di kehidupan kita,” tutur Sri Sultan dalam sambutan tertulisnya yang
dibacakan Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Administrasi
Umum, Sumadi, S.H., M.H.
Sri Sultan menilai, penyelenggaraan workshop ini sangat
tepat, karena sesuai dengan falsafah Jawa memasuh
malaning bumi, merawat alam sebagai langkah utama menuju masyarakat
sejahtera.
Sebagaimana diketahui, 2 (dua) tahun silam, Kabupaten Kulon
Progo tepatnya di Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan dicanangkan sebagai pilot project
pengembangan solusi strategis analisis dampak kependudukan dengan tema Lingkungan
Sehat Keluarga Sejahtera.
Bupati Kulon Progo Drs. H. Sutedjo mengungkapkan, untuk mendukung
pilot project tersebut, banyak kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan
lingkungan sehat telah dilakukan, seperti pengelolaan sampah, pemanfaatan lahan
secara optimal, peningkatan komoditi hasil pertanian, kewirausahaan, dan pariwisata
yang memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat.
“Oleh karena itu, masyarakat Kulon Progo di semua kapanewon
yang ada harus siap mensukseskan beragam kegiatan tersebut dalam rangka
mewujudkan LSKS yang nantinya dipastikan akan berpengaruh positif dalam upaya
mewujudkan visi Pemkab Kulon Progo yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Kulon
Progo yang sejahtera, aman, tenteram, berkarakter, dan berbudaya berdasarkan
iman dan taqwa,” imbau Sutedjo saat memberikan sambutan.
Gelaran Workshop Manajemen Pengelolaan Limbah Domestik Anorganik,
Lingkungan Sehat Keluarga Sejahtera yang diprakarsai oleh BKKBN berlangsung
selama 3 hari dari tanggal 17-19 Mei 2022.
Adapun peserta workshop berjumlah 50 orang berasal perwakilan
dari 12 Kapanewon se-Kabupaten Kulon Progo terdiri dari Petugas Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB), Pengurus Bank Sampah, Kelompok Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA),
dan Kader Rumah Data.
Hadir dalam acara, Duta Besar Negara Republik Seychelles Dr. Nico Barito sebagai tamu kehormatan,
perwakilan Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
Republik Indonesia Hasnul Fajri, S.P.,M.Si, dan Ketua Badan Pengurus Daerah
Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (BPD AKU) DIY Gusti Kanjeng Ratu Bendara.
Sejumlah narasumber yang membawakan materi pada hari pertama
workshop antara lain Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN
Prof. drh. M. Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD dengan materi Program
Lingkungan Sehat, Keluarga Sejahtera Mewujudkan Masyarakat Bebas Stunting,
Ketua DPD AKU DIY GKR Bendara dengan materi Gerakan Bangkit Ekonomi DIY melalui
UPPKA, Tim Fasilitator Seychelles dengan materi Pembelajaran/Sharing Pengalaman
Negara Seychelles dalam Manajemen Pengelolaan Limbah Anorganik, dan Tim
Fasilitator BNI 46 Pusat dan Cabang Kulon Progo dengan materi Manajemen
Pengelolaan Keuangan Tingkat Keluarga dan Tingkat Kelompok Usaha. (Prd)