Wednesday, 13 November 2019

Kuntoadji Beberkan Teknik Budidaya Pisang Dengan Memanfaatkan Lahan Tidur

TAWANGSARI, konsikaku.blogspot.com- Rahasia sukses budidaya pohon/tanaman pisang akhirnya terbongkar juga. Sang Pembudidaya sukses, Kuntoadji membocorkan tekniknya pada KulWA (Kuliah via Whatsapp-red) Jejaring Lingkungan Hidup Kulon Progo yang berlangsung pada Sabtu (9/11/2019) lalu. Melalui acara yang dipandu oleh Supraptiningsih tersebut, terkuak strategi hingga usahanya terbilang sukses.
Gambar. Salah satu pengunjung berfoto di lahan kebun pisang Kuntoadji Jombokan (Foto: ~deal)

“Budidaya pisang yang saya tekuni mengangkat motto memanfaatkan lahan tidur. Ada 5 langkah pokok yaitu persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, perawatan, serta panen dan pasca panen. Dalam persiapan lahan, lahan tanahnya dipilih yang subur dan bebas dari gangguan hama, gulma yang ada juga perlu dibersihkan lebih dahulu” kata Kunto mengawali penjelasan.

Langkah selanjutnya menurut Kuntoadji adalah pemilihan bibit. Bibit yang dipilih diusahakan yang berdahan tidak lebar. Terdapat 3 kategori bibit yaitu bibit anakan, bibit BIT, dan Bibit kultur jaringan. Bibit anakan berupa Bibit Rebung, Anakan berupa tunas dan berdahan seperti pedang dengan tinggi sekitar 41 - 100 cm, Anakan sedang dengan tinggi sekitar 101 - 150 cm dan Anakan dewasa dengan tinggi sekitar 151 - 175 cm. Sedangkan, Bibit BIT merupakan belahan bibit dari bonggol pisang untuk disemai dimasukan polybag.

“Pada proses penanaman, setelah lahan bersih buat lubang kira-kira dalamnya 20 - 40 cm. Lalu diisi dengan pupuk kandang kurang lebih 15 kg. Lalu bisa ditambah dengan dalomif, furadan, tricoderma. Jarak tanah antar pohon kurang lebih 3 meter. Tanam bibit, jika pakai bibit anakan sebaiknya bonggol sudah dibersihkan dari penyakit. Dicelupkan dalam larutan formalin 5% selama 20 menit (dalam air panas 55⁰C - 60⁰C selama 20 menit). Jika pakai bibit polybag langsung ditanam dengan menghilangkan plastiknya” jelasnya.
Gambar. Bibit pisang raja dan ambon yang sudah diwadahi dalam polybag (Foto: Parjan)

Usai ditanam, tanaman pisang harus senatiasa dirawat. Perawatan yang dapat dilakukan meliputi penyiraman sesuai keadaan tanahnya (pada dasarnya pisang memerlukan tanah lembab, gembur dan tidak menggenang), pendongkelan dan pembersihan gulma, pemangkasan daun-daun kering termasuk anak-anaknya disisakan 2 atau 3 batang saja, dan pemupukan. Pupuk dasar diberikan pada waktu tanaman berumur 1 bulan berupa NPK 2-4 sdm/tentatif, sesuai keadaan tanah. Pupuk lanjutan diberikan setiap 3 bulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman, NPK + pupuk kandang, sesuai keadaan tanah.

“Pohon pisang setelah 9-12 bulan akan berbuah. Untuk menghasilkan buah yang mulus, maka setelah jantung pisang keluar menghadap ke atas perlu dipotong ujungnya dan diobati dengan duponlanate. Setelah jantung keluar habis, jantung yang tidak jadi pisang harus dipotong. Setelah kurang lebih 3 bulan dari potong jantung, maka pisang sudah tua sesuai jenis pisangnya. Pisang bisa dipanen atau dijual di pohon atau di pasar” imbuhnya.

Bagi masyarakat yang berkeinginan bertukar informasi tentang budidaya aneka jenis pisang dapat datang langsung di Kebun Pisang Jombokan. Lokasinya berada di selatan Pasar Jombokan, masuk bisa dari timur samping ledeng atau jika dari utara samping gilingan padi. Apabila menggunakan Google Maps, bisa search Pasar Jombokan Tawangsari Pengasih Kulon Progo. Supaya tidak kesasar dan kebingungan, bisa juga klik tautan berikut ini:
(Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)

No comments:

Post a Comment