Gambar. Salah satu pengunjung berfoto di lahan kebun pisang Kuntoadji
Jombokan (Foto: ~deal)
“Budidaya
pisang yang saya tekuni mengangkat motto memanfaatkan lahan tidur. Ada 5
langkah pokok yaitu persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, perawatan, serta
panen dan pasca panen. Dalam persiapan lahan, lahan tanahnya dipilih yang subur
dan bebas dari gangguan hama, gulma yang ada juga perlu dibersihkan lebih
dahulu” kata Kunto mengawali penjelasan.
Langkah
selanjutnya menurut Kuntoadji adalah pemilihan bibit. Bibit yang dipilih
diusahakan yang berdahan tidak lebar. Terdapat 3 kategori bibit yaitu bibit
anakan, bibit BIT, dan Bibit kultur jaringan. Bibit anakan berupa Bibit Rebung,
Anakan berupa tunas dan berdahan seperti pedang dengan tinggi sekitar 41 - 100
cm, Anakan sedang dengan tinggi sekitar 101 - 150 cm dan Anakan dewasa dengan tinggi
sekitar 151 - 175 cm. Sedangkan, Bibit BIT merupakan belahan bibit dari bonggol
pisang untuk disemai dimasukan polybag.
“Pada
proses penanaman, setelah lahan bersih buat lubang kira-kira dalamnya 20 - 40
cm. Lalu diisi dengan pupuk kandang kurang lebih 15 kg. Lalu bisa ditambah
dengan dalomif, furadan, tricoderma. Jarak tanah antar pohon kurang lebih 3
meter. Tanam bibit, jika pakai bibit anakan sebaiknya bonggol sudah dibersihkan
dari penyakit. Dicelupkan dalam larutan formalin 5% selama 20 menit (dalam air
panas 55⁰C - 60⁰C selama 20 menit). Jika pakai bibit polybag langsung ditanam
dengan menghilangkan plastiknya” jelasnya.
Gambar. Bibit pisang raja dan ambon yang sudah diwadahi dalam polybag
(Foto: Parjan)
Usai
ditanam, tanaman pisang harus senatiasa dirawat. Perawatan yang dapat dilakukan
meliputi penyiraman sesuai keadaan tanahnya (pada dasarnya pisang memerlukan
tanah lembab, gembur dan tidak menggenang), pendongkelan dan pembersihan gulma,
pemangkasan daun-daun kering termasuk anak-anaknya disisakan 2 atau 3 batang
saja, dan pemupukan. Pupuk dasar diberikan pada waktu tanaman berumur 1 bulan
berupa NPK 2-4 sdm/tentatif, sesuai keadaan tanah. Pupuk lanjutan diberikan
setiap 3 bulan sekali tergantung pertumbuhan tanaman, NPK + pupuk kandang,
sesuai keadaan tanah.
“Pohon
pisang setelah 9-12 bulan akan berbuah. Untuk menghasilkan buah yang mulus,
maka setelah jantung pisang keluar menghadap ke atas perlu dipotong ujungnya
dan diobati dengan duponlanate. Setelah jantung keluar habis, jantung yang
tidak jadi pisang harus dipotong. Setelah kurang lebih 3 bulan dari potong
jantung, maka pisang sudah tua sesuai jenis pisangnya. Pisang bisa dipanen atau
dijual di pohon atau di pasar” imbuhnya.
Bagi
masyarakat yang berkeinginan bertukar informasi tentang budidaya aneka jenis
pisang dapat datang langsung di Kebun Pisang Jombokan. Lokasinya berada di
selatan Pasar Jombokan, masuk bisa dari timur samping ledeng atau jika dari utara
samping gilingan padi. Apabila menggunakan Google Maps, bisa search Pasar
Jombokan Tawangsari Pengasih Kulon Progo. Supaya tidak kesasar dan kebingungan,
bisa juga klik tautan berikut ini:
(Konsika
Kulon Progo/Mas Pardy)
No comments:
Post a Comment