Tuesday, 5 November 2019

Eko Efisiensi Pertanian Sistem Tajarwo dan SRI


KULON PROGO, konsikaku.blogspot.com- RR. Heni Hernawati, SP.,M.Si Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo berkesempatan memberikan materi KulWA (istilah untuk diskusi online via grup jejaring Whatsapp-red) pada Sabtu (26/10/2019) di grup jejaring LHK-KP Kulon Progo. Ia mengangkat tema gerakan gemi nastiti ngati ati dalam penerapan eko efisiensi.

Satu materi yang diangkat difokuskan pada Eko Efisiensi Pertanian Sistem Tajarwo dan SRI. Tajarwo merupakan kependekan dari tanam jajar legowo. Dalam istilah bahasa Jawa sering disebut dengan jejer wayang.

“Sistem tanam ini menjadikan seolah-olah semua tanaman adalah tanaman tepi. Dengan demikian semua tanaman bisa menerima cahaya matahari secara merata dan dapat tumbuh dengan baik. Pemeliharaannya juga menjadi mudah termasuk penyiangan dan pemupukan sehingga lebih efisien dalam berusaha tani. Dengan tajarwo bisa menambah populasi dalam luasan lahan yang sama” jelasnya.

Sedangkan, SRI adalah kependekan dari Sistem Rice Intensification. Sistem tanam ini pada prinsipnya adalah budidaya padi yang hemat air karena mulai dari persemaiannya tidak langsung di lahan, melainkan di besek (wadah berbentuk kotak terbuat dari anyaman bambu-red) atau wadah lain sehingga hemat benih dan lahan.

“Sistem tajarwo sudah mulai diterapkan di Kabupaten Kulon Progo dan merupakan program dari Kementerian Pertanian. Sedangkan yang SRI belum banyak diterapkan. Di Kulon Progo, SRI baru pada tahap demplot dan uji coba di daerah Lendah” ungkapnya. (Konsika Kulon Progo/Mas Pardy)

No comments:

Post a Comment