KULON PROGO,
konsikaku.blogspot.com- RR. Heni Hernawati, SP.,M.Si Kepala Bidang Tata
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo berkesempatan memberikan materi KulWA
(istilah untuk diskusi online via grup jejaring Whatsapp-red) pada Sabtu
(26/10/2019) di grup jejaring LHK-KP Kulon Progo. Ia mengangkat tema gerakan gemi nastiti ngati ati dalam penerapan
eko efisiensi.
Satu materi yang diangkat
difokuskan pada Eko Efisiensi Pertanian Sistem Tajarwo dan SRI. Tajarwo merupakan
kependekan dari tanam jajar legowo. Dalam
istilah bahasa Jawa sering disebut dengan jejer
wayang.
“Sistem tanam ini menjadikan
seolah-olah semua tanaman adalah tanaman tepi. Dengan demikian semua tanaman
bisa menerima cahaya matahari secara merata dan dapat tumbuh dengan baik. Pemeliharaannya
juga menjadi mudah termasuk penyiangan dan pemupukan sehingga lebih efisien dalam
berusaha tani. Dengan tajarwo bisa menambah populasi dalam luasan lahan yang
sama” jelasnya.
Sedangkan, SRI adalah kependekan
dari Sistem Rice Intensification.
Sistem tanam ini pada prinsipnya adalah budidaya padi yang hemat air karena
mulai dari persemaiannya tidak langsung di lahan, melainkan di besek (wadah berbentuk kotak terbuat
dari anyaman bambu-red) atau wadah lain sehingga hemat benih dan lahan.
“Sistem tajarwo sudah mulai
diterapkan di Kabupaten Kulon Progo dan merupakan program dari Kementerian
Pertanian. Sedangkan yang SRI belum banyak diterapkan. Di Kulon Progo, SRI baru
pada tahap demplot dan uji coba di daerah Lendah” ungkapnya. (Konsika Kulon
Progo/Mas Pardy)
No comments:
Post a Comment