KOKAP (KONSIKA NEWS) - Dinas Lingkungan Hidup melakukan pemantauan dan koordinasi akibat tanah longsor dan banjir yang terjadi di Dusun Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kab. Kulon Progo, Senin (30/5/2022).
Pemantauan ini dilakukan oleh Drs. Sumarsana.,
M.Si selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup, beserta Kepala Bidang Tata
Lingkungan Tristijanti, SIP, M.Si, dan staff.
Rute pemantauan dimulai melewati Sangon,
Plampang III, Plampang I dan Plampang II, sehingga dapat melihat beberapa tanah
longsor yang terjadi di wilayah tersebut.
Selama perjalanan didapatkan lebih dari
belasan longsoran kecil dan longsoran sedang yang hampir menutup akses jalan,
begitu pula kondisi jalan yang semula beraspal kini menjadi berlubang dan
rusak, berlumpur serta licin saat dilalui.
Sesampainya di lokasi kejadian yang berada di Dusun Plampang
II. Kami melihat kondisi tanah yang longsor cukup
luas dengan kondisi tanah yang terbawa air dan menjadi lumpur sehingga menyebabkan
kerusakan jalan, jembatan, drainase
dan rumah warga.
Titik lokasi terjadinya longsor tidak jauh dari SMP N 3 Kokap yang terdapat tepat di bawah aliran air hujan yang menyebabkan kejadian
tanah longsor.
Terdapat pondasi bangket yang cukup
menyelamatkan separuh tebing sehingga kejadian tersebut hanya mengenai 1 rumah
warga.
Menurut salah satu warga desa yang terdampak, kondisi
warga sekitar saat kejadian tersebut selama hampir 3 hari akses jalan tertutup total
sehingga kegiatan rutinitas sehari-hari terhenti.
Hal ini dikarenakan curah hujan yang sangat
tinggi, lahan bekas tebang dan debit air yang dihasilkan tidak sebanding dengan
saluran air yang ada sehingga hal tersebut menyebabkan tanah menjadi jenuh dan
juga mudah terbawa air.
Tanggap Darurat tanah longsor masih tetap
dilakukan dari masyarakat dan berbagai pihak yang terkait.
Setelah dilakukan koordinasi dengan kepala
desa dan warga terkait yang berada di lokasi tersebut dari Dinas Lingkungan
Hidup ikut berkontribusi dalam hal konservasi lingkungan dengan melaksanakan
FGD untuk Mitigasi bencana (Kegiatan Preventif/Pra Bencana)
dengan melibatkan instansi terkait dari sisi konservasi lingkungan berupa
penanaman pohon dengan akar kuat dan dalam seperti : Nangka, Petai, Durian,
Kaliandra Serta penanaman rumput akar wangi dengan system terasering untuk
drainase air hujan yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk kedepan yang
nantinya dapat mengurangi resiko terjadinya longsor. (Putri Widyahandini)
No comments:
Post a Comment