Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki kekayaan alam yang menyajikan keindahan serta atraksi wisata yang menarik.
Salah
satu kekayaan alamnya adalah bentuk bentang lahan-bentuk lahan dan
sosial-budaya.
Kekayaan
alam ini berpengaruh terhadap aspek ekologis di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kekayaan alam dan biodiversitas di DIY dapat dikemas
menjadi suatu daya tarik wisata. Sebab, mempunyai nilai jual tinggi jika dikembangkan
dan dikelola dengan tepat.
Oleh
karena itu, pengembangan pariwisata harus mampu meminimalisir dampak negatif terhadap kelangsungan dan keberadaan
dari kekayaan alam dan biodiversitas tersebut.
Di sisi lain, kegiatan pariwisata yang berkembang
memberikan gangguan dan ancaman terhadap kekayaan alam dan biodiversitas.
Antara lain, mengganggu
biota hingga hilangnya satwa dari habitatnya, kerentanan tinggi di Kawasan
Karst, Pesisir, dan gua-gua, serta kerusakan pada situs, vandalisme, dan friksi
sosial di masyarakat.
Adanya pandemi COVID-19, menjadi momentum
merekonstruksi dan menemukenali konsep-konsep pariwisata berbasis kekayaan alam
dan biodiversitas.
Pengendalian
dan pengelolaan wisata harus dilakukan secara hati-hati tanpa mengurangi
kualitas atraksi wisata.
Dengan
demikian, diperlukan kajian yang komprehensif dalam mengembangkan potensi
kekayaan alam dan biodiversitas. (Disampaikan dalam FGD Kajian Pembangunan Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam dan Biodiversitas
oleh Dinas Pariwisata DIY, Senin (20/6/2022)
No comments:
Post a Comment