KULON PROGO (KONSIKA NEWS) – Pada pekan kedua Desember, Tim Satuan Pengawas Intern (SPI) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Binangun Kabupaten Kulon Progo melakukan peninjauan terhadap pemakaian air di sejumlah lokasi pelanggan.
Menurut Kepala SPI Slamet Triyanta, tidak semua pelanggan
Perumda Air Minum Tirta Binangun disupervisi. Tetapi, hanya pelanggan yang
memiliki rata-rata pemakaian air di atas 100 meter kubik selama 3 bulan
berturut-turut.
“Tidak semua, cuma perwakilan. Dimintai keterangan untuk apa
saja kok pemakaiannya dalam kategori domestik kok tinggi, buat evaluasi
internal,” kata Slamet Triyanta kepada SWARA TIRTA, Selasa Pon (13/12/2022).
Slamet mengungkapkan, dari hasil supervisi diketahui bahwa pemakaian
air yang cukup tinggi untuk mendukung kegiatan-kegiatan ekonomi yang digeluti
pelanggan.
“Contohnya, kegiatan ternak, siram taman, pembangunan, dan keperluan
fasilitas umum lainnya,” sebut Slamet Triyanta.
Secara keseluruhan, terdapat 39 pelanggan yang disupervisi. Dari
jumlah tersebut, 6 diantaranya dilakukan uji petik.
“Pemakaian terbanyak sebesar 382 meter kubik dengan rata-rata
3 bulan pemakaian di wilayah Banjaroyo, atas nama Ashadah. Pemakaian tersebut
digunakan untuk pembangunan dan kegiatan pondok pesantren,” ujar salah satu
Staf SPI Perumda Air Minum Tirta Binangun, Syabri Cahyantoro.
Selain mengetahui peruntukkan pemakaian air, Syabri
menambahkan, tujuan dari kegiatan supervisi adalah memperkecil adanya pengalihan
dari sumber lain sehingga dikomunikasikan secara langsung kepada pelanggan.
“Kami sampaikan juga informasi terkait instalasi jaringan
yang mereka pakai, diharapkan tidak ada kebocoran pada instalasi tersebut,”
imbuhnya.
Syabri mengatakan, pemakaian air yang melonjak bisa pula terjadi
apabila terdapat kebocoran instalasi.
“Untuk sementara data yang kami dapat, ada beberapa kebocoran
pada instalasi pelanggan. Sehingga, kita memberikan edukasi kepada pelanggan
dalam hal pengecekan kebocoran,” terang dia. (Prd)
No comments:
Post a Comment