Pernahkah memperhatikan bagaimana model atau bentuk tempat sampah yang sering kita temui? Di mana-mana pasti akan selalu bertemu dengan tempat sampah, baik yang model individual maupun model terpilah dalam beberapa wadah/ tong.
Ada tempat sampah yang diberi tulisan peruntukannya dan ada juga yang polos tanpa tulisan. Sekarang ini sedang dikampanyekan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle), dimana sampah terlebih dahulu dipilah untuk kemudian dilakukan pengelolaan lanjutan.
Sudahkan tempat sampah terpilah tersebut efektif dalam memilah sampah? Kalaupun ada yang memilah tetapi saat pengangkutan dicampur kembali oleh petugas, salah satu permasalahan yang sering muncul di masyarakat kita.
Lalu bagaimana ide untuk meningkatkan efektivitas pemilahan sampah, berikut ide kreatif tempat sampah terpilah ala Bidang Penaatan dan Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo.
Berdasarkan pengamatan selama ini, ternyata salah satu penyebab belum efektifnya tempat sampah terpilah adalah ukuran lubang pada tempat sampah.
Terkadang lubang tempat sampah yang ada pada umumnya ukurannya sangat besar yang besar menyebabkan orang dengan mudahnya memasukkan segala jenis sampah.
Bahkan dari kejauhan sampah yang dikemas dalam plastik kresek pun bisa masuk saat dimasukkan dengan cara dilempar.
Hal inilah yang menjadi perhatian utama dalam ide kreatif ini, mengapa tempat sampah terpilah isinya tidak bisa terpilah.
Masalah selanjutnya adalah sampah yang sudah terpilah ternyata saat pengangkutan sampah tersebut malah dijadikan satu dalam kendaraan angkutnya.
Dua permasalahan inilah yang kemudian menginspirasi munculnya ide membuat modifikasi lubang tempat sampah terpilah.
Tentu saja permasalahan akan mudah diselesaikan apabila pengangkutan hanya mengkhususkan pada jenis sampah tertentu, minimal organik dan anorganik.
Mengapa lubang tempat sampah yang menjadi fokusnya? Ya, karena dengan lubang sampah yang besar, memungkinkan segala macam sampah masuk, dan juga dengan mudah akan dituang oleh petugas ke kendaraan angkut sampah.
Kali ini lubang tempat sampah dimodifikasi sesuai target jenis sampah yang akan dipilah, misalnya dibagi menjadi sampah kertas, botol plastik, plastik keras, sampah organik, dan residu.
Lubang pada tutup sampah dibuat sekecil mungkin sesuai dengan bentuk sampahnya. Pada ilustrasi tempat sampah terpilah khusus untuk kertas, maka bentuknya adalah lebang kecil memanjang yang hanya muat untuk kertas.
Kertas box makanan hanya akan bisa masuk ke dalam tempat sampah terpilah khusus kertas tersebut apabila sudah dibersihkan dari sisa-sisa makanan dan dirapikan sehingga menjadi pipih.
Begitu pula untuk sampah botol minuman, maka lubangnya pun disesuaikan dengan ukuran dan bentuk ujung botolnya, jadi tempat sampah khusus kertas tidak bisa dimasuki sampah botol.
Tempat sampah untuk residu pun juga semestinya dibuat dengan lubang sampah yang kecil, karena semestinya residu ini jumlahnya selain sudah sedikit juga umumnya ukurannya juga kecil, misalnya plastik pembungkus makanan.
Jadi dengan demikian sudah semestinya komposter juga berdampingan dengan tempat sampah terpilah. Akan lebih baik lagi apabila pada komposter tersebut juga disediakan sprayer untuk larutan bakteri perombak bahan organik, atau bisa juga berisi eco enzyme untuk membantu mengomposkan bahan organik tersebut.
No comments:
Post a Comment