Thursday, 7 July 2022

Begini Hasil Pemantauan Tim Konservasi DLH Terhadap Kondisi Wanadesa di Wilayah Sentolo Dan Galur

KULON PROGO (KONSIKA NEWS) - Dalam rangka melaksanakan kegiatan penyusunan dan penetapan RPPLH, Kelompok Substansi Pengkajian dan Konservasi Lingkungan Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo melakukan perjalanan dinas ke wilayah Kapanewon Sentolo dan Kapanewon Galur pada hari Rabu, 6 Juli 2022 untuk pemantauan hutan wanadesa.

Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 91 Tahun 2016, wanadesa adalah kebun campuran yang dibangun di atas tanah yang dikuasai pemerintah desa untuk meningkatkan ruang hijau, mendukung upaya konservasi lingkungan dan habitat alami.

Dengan demikian, luasan lahan tutupan vegetasi meningkat secara permanen dan  mendukung upaya konservasi lingkungan.


Tujuan dari pengaturan wanadesa antara lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengembalikan dan melestarikan kondisi lingkungan hidup, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, dan meningkatkan kesadaran masyarakat desa dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam hayati.

Wanadesa juga merupakan salah satu bentuk RTH yang luasanya diperhitungkan dalam penyusunan Indeks Kualitas Lahan (IKL) pada aplikasi IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) yang dilaporkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada setiap semester.

Data yang perlu diinput dalam aplikasi IKLH pada menu RTH  antara lain luasan, lokasi, titik koordinat, serta SK RTH tersebut.

Hasil pemantauan Wanadesa Kaliagung Sentolo yang terletak di Jl.Pengasih-Sentolo Km 2 Tegowaru Tegowanti Kaliagung Sentolo, setelah dilakukan pengukuran memiliki koordinat lokasi yaitu S’ 07 derajat 49’53.9” dan E 110 derajat 11’11.2”.

Pohon dominan yang ada di Wanadesa Kaliagung Sentolo yaitu Jati. Namun, kondisi tanah cenderung kering dan tandus sehingga permasalahanya adalah ketika ditanami tanaman jenis buah memiliki viabilitas yang rendah.

Oleh karena itu, perlu adanya penambahan tanah yang subur serta penanaman tanaman dilakukan pada saat musim penghujan.

Kemudian, pemantauan di Wanadesa Brosot yang terletak di samping Jembatan Srandakan-Brosot, titik koordinatnya adalah S 07 derajat 56’24.2” dan E 110 derajat 14’25.8”.

Kondisi Wanadesa Brosot didominasi tanaman Cocoloba / Anggur Laut dan beberapa tanaman buah, seperti sawo kecik serta jambu Jamaica.

Wanadesa Kalurahan Brosot Kapanewon Galur masih belum dimanfaatkan secara maksimal, oleh karena itu perlu rehabilitasi dan perbaikan tata kelola sehingga wanadesa tersebut dapat lebih bermanfaat. (Penulis : Indriana)

No comments:

Post a Comment