PENGASIH (KONSIKA NEWS) – Perjuangan Mahe Edi Bandu Arta Wijaya demi mendapatkan lokasi magang patut diapresiasi. Pemuda asal Surabaya ini rela naik motor selama 10 jam lebih menuju Kulon Progo.
Mahe mengisahkan, keberangkatannya dari Surabaya pukul 06.00
WIB pada Selasa (1/3/2022) dan tiba di Jogja pukul 16.30 WIB sore harinya.
Menempuh rute Surabaya - Mojoagung - Pare - Kediri -
Tulungagung - Trenggalek - Ponorogo - Purwantoro - Wonogiri - Klaten – Yogyakarta,
Mahe beristirahat sebanyak 3 (tiga) kali selama perjalanan.
“Yang pertama di daerah Kalangbret Tulungagung dan yang kedua
di Trenggalek sekaligus makan siang dan yang terakhir di Selogiri Wonogiri
untuk berteduh karena hujan,” kata Mahe kepada WARTA DLH, Jum’at (4/3/2022).
Mahasiswa semester 6 (enam) Prodi S-1 Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya tersebut
mengungkapkan, kendala yang dialami saat perjalanan adalah tatkala menghadapi
terjangan hujan deras.
“Baru kali ini saya mengendarai motor Surabaya-Jogja. Kendala
yang paling terasa ketika harus menembus hujan yang begitu deras dan pada
akhirnya harus menepi karena tidak memungkinkan untuk diteruskan dalam kondisi
sederas itu,” ungkapnya.
Ditanya mengapa melabuhkan pilihan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Kulon Progo, pemuda kelahiran Jember tahun 2001 silam ini menuturkan,
semula ia mencoba mencari lokasi magang di Surabaya. Akan tetapi, bersamaan
dengan jadwal PKL/Magang dari kampus-kampus yang lain sehingga Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) rata-rata kuota sudah penuh.
“Akhirnya saya mengubah pilihan ke Jogja. Memang tujuan dan
sasaran saya yang penting Jogja, tidak harus di Kota Yogya nya. Kenapa saya memilih
Jogja?. Karena saya suka mengamati dan menganalisis, suka belajar hal-hal baru
sehingga Jogja membuat saya tertarik untuk tinggal (meskipun sementara). Saya
yakin akan mendapat nilai-nilai baru untuk menambah pengetahuan dan wawasan,”
tutur Mahe.
Adapun informasi magang DLH Kulon Progo, ia peroleh dari temannya
yang kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Sesuai dengan Surat Permohonan dari universitas, saya akan
magang di DLH selama 4 bulan hingga 14 Juli mendatang,” tambah mahasiswa yang
pernah menjabat Producer di UKM Radio Terminal Unesa tahun 2020-2021.
Sebagai “anak rantau”, Mahe tinggal di salah satu rumah kost
di daerah Wates. Banyak hal yang ingin ia dapatkan dari kegiatan magang.
“Selain pengalaman di dunia kerja, saya juga ingin memperoleh
pengetahuan dan wawasan tambahan dari segi sosial maupun budaya,” ujar Mahe.
Dirinya akan berjuang sepenuh hati sehingga mendapatkan hasil
memuaskan dari kegiatan magang. Dalam kondisi masih pandemi Covid-19, Mahe berkomitmen
menaati aturan/protokol kesehatan yang berlaku. (Prd)
No comments:
Post a Comment