Monday, 21 March 2022

Mahasiswa Asal Surabaya Rela Naik Motor 10 Jam, Demi Magang di Kulon Progo

PENGASIH (KONSIKA NEWS) – Perjuangan Mahe Edi Bandu Arta Wijaya demi mendapatkan lokasi magang patut diapresiasi. Pemuda asal Surabaya ini rela naik motor selama 10 jam lebih menuju Kulon Progo.

Mahe mengisahkan, keberangkatannya dari Surabaya pukul 06.00 WIB pada Selasa (1/3/2022) dan tiba di Jogja pukul 16.30 WIB sore harinya.

Menempuh rute Surabaya - Mojoagung - Pare - Kediri - Tulungagung - Trenggalek - Ponorogo - Purwantoro - Wonogiri - Klaten – Yogyakarta, Mahe beristirahat sebanyak 3 (tiga) kali selama perjalanan.


“Yang pertama di daerah Kalangbret Tulungagung dan yang kedua di Trenggalek sekaligus makan siang dan yang terakhir di Selogiri Wonogiri untuk berteduh karena hujan,” kata Mahe kepada WARTA DLH, Jum’at (4/3/2022).

Mahasiswa semester 6 (enam) Prodi S-1 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya tersebut mengungkapkan, kendala yang dialami saat perjalanan adalah tatkala menghadapi terjangan hujan deras.

“Baru kali ini saya mengendarai motor Surabaya-Jogja. Kendala yang paling terasa ketika harus menembus hujan yang begitu deras dan pada akhirnya harus menepi karena tidak memungkinkan untuk diteruskan dalam kondisi sederas itu,” ungkapnya.

Ditanya mengapa melabuhkan pilihan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo, pemuda kelahiran Jember tahun 2001 silam ini menuturkan, semula ia mencoba mencari lokasi magang di Surabaya. Akan tetapi, bersamaan dengan jadwal PKL/Magang dari kampus-kampus yang lain sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) rata-rata kuota sudah penuh.

“Akhirnya saya mengubah pilihan ke Jogja. Memang tujuan dan sasaran saya yang penting Jogja, tidak harus di Kota Yogya nya. Kenapa saya memilih Jogja?. Karena saya suka mengamati dan menganalisis, suka belajar hal-hal baru sehingga Jogja membuat saya tertarik untuk tinggal (meskipun sementara). Saya yakin akan mendapat nilai-nilai baru untuk menambah pengetahuan dan wawasan,” tutur Mahe.


Adapun informasi magang DLH Kulon Progo, ia peroleh dari temannya yang kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sesuai dengan Surat Permohonan dari universitas, saya akan magang di DLH selama 4 bulan hingga 14 Juli mendatang,” tambah mahasiswa yang pernah menjabat Producer di UKM Radio Terminal Unesa tahun 2020-2021.

Sebagai “anak rantau”, Mahe tinggal di salah satu rumah kost di daerah Wates. Banyak hal yang ingin ia dapatkan dari kegiatan magang.

“Selain pengalaman di dunia kerja, saya juga ingin memperoleh pengetahuan dan wawasan tambahan dari segi sosial maupun budaya,” ujar Mahe.

Dirinya akan berjuang sepenuh hati sehingga mendapatkan hasil memuaskan dari kegiatan magang. Dalam kondisi masih pandemi Covid-19, Mahe berkomitmen menaati aturan/protokol kesehatan yang berlaku. (Prd)

No comments:

Post a Comment