WATES (KONSIKA NEWS) – Rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulon Progo yang dipimpin Wakil Ketua I H. Ponimin, S.E.,M.M melakukan rangkaian kunjungan kerja ke sejumlah Bank Sampah dan Kelompok Swadaya Masyarakat, Rabu (30/3/2022).
Ponimin mengatakan, silaturahmi dan kunjungan
tersebut dilaksanakan dalam rangka mendapatkan refensi terkait dengan
pengelolaan sampah.
“Urusan persampahan menyangkut kebersihan dan
kesehatan. Oleh karena itu, percepatan pembangunan di Kabupaten Kulon Progo
dengan keberadaan bandara berikut kawasan penyangga harus dipersiapkan
bagaimana pengelolaan sampahnya,” kata Ponimin di sela-sela mengunjungi Bank
Sampah Dhuawar Sejahtera di Padukuhan Kroco Kalurahan Sendangsari Kapanewon
Pengasih.
Ditambahkan, pada prinsipnya DPRD Kabupaten
Kulon Progo mendukung upaya optimalisasi pengelolaan sampah mulai dari tingkat
rumah tangga, termasuk yang dimotori Bank Sampah dan KSM.
“Kami mengapresiasi kinerja Bank Sampah dan
KSM. Meski dengan asset yang terbatas namun aktif dalam berkegiatan. Permasalahan
sarpras dan payung hukum akan kita pikirkan bersama. Kita dorong untuk
perumusan kebijakan ke depan,” ujar Ponimin.
Kunjungan di Bank Sampah Dhuawar Sejahtera
diterima Lurah Sendangsari Suhardi dan Direktur Bank Sampah Febriyanti.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo Nur
Eni Rahayu, S.E menerangkan, saat ini pengelolaan sampah di Kabupaten Kulon
Progo masih dipisah kewenangannya dalam 2 (dua) Organisasi Perangkat Daerah
(OPD).
“Pengurangan sampah menjadi tupoksinya Dinas
Lingkungan Hidup (DLH), sedangkan penanganan sampah tupoksinya ada di Dinas
Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Kami mengharapkan
upaya pengurangan sampah juga memperoleh alokasi anggaran yang cukup,” terang
Eni yang hadir dalam kunjungan bersama dengan Anggota Komisi III Drs. Sasmita Hadi
dan Sarkawi.
Eni menegaskan, masalah sampah termasuk urgent
dan penting. Oleh karena itu, ia mendorong Pemerintah Kalurahan berperan aktif
mensupport eksistensi Bank Sampah dan KSM.
“TPA Sampah di Banyuroto jangan sampai seperti
di Piyungan. Timbulan sampah yang kemudian lari ke TPA perlu dikurangi. Kami
mengharapkan kepada setiap Kalurahan agar memperhatikan, syukur mengalokasikan
sebagian dananya untuk operasional dan kelembagaan Bank Sampah,” pinta Eni.
Senada, Kepala DLH Kabupaten Kulon Progo Drs.
Sumarsana, M.Si menuturkan, Kalurahan sebenarnya dapat mengakomodir Bank Sampah
dengan APBKal-nya.
“Kita lihat realita di lapangan bahwa menjadi
pengurus Bank Sampah itu relawan. Perjuangan mereka patut kita dukung,” tutur
Sumarsana yang mendampingi kunjungan.
DLH Kulon Progo, kata Sumarsana, mendorong
agar sekolah-sekolah menjalin kemitraan dengan Bank Sampah yang terdekat. Di lingkup
perkantoran, pihaknya menggalakkan Program Sedekah Sampah.
“Selain itu, kami juga mendorong penyusunan
Peraturan Kalurahan tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dengan demikian,
sampah baik organik maupun anorganik bisa terkelola dan habis di tingkat desa,
bahkan Rumah Tangga,” imbuh Sumarsana.
Adapun Bank Sampah yang mendapatkan kunjungan adalah
BS Dhuawar Sejahtera (Padukuhan Kroco Sendangsari Pengasih), BS Permika Muda (Padukuhan
Karangasem Sidomulyo Pengasih), BS Dadi Resik (Kularan Triharjo Wates), dan KSM
Asri Mulyo (Bendungan Lor Wates).
Dalam kesempatan tersebut, Dukuh Karangasem
Sudi Winarto mengungkapkan, Bank Sampah Permika Muda yang dipelopori oleh
Karang Taruna setempat terkendala dengan bangunan tempat pemilahan dan
pengumpulan sampah yang belum layak.
“Kami memohon perhatiannya kondisi bangunan
Bank Sampah seperti ini adanya. Dukungan kami perlukan sehingga Bank Sampah ini
semakin maju dan menjadi embrio bagi Bank Sampah-Bank Sampah lain di Kalurahan
Sidomulyo,” ucap Sudi Winarto yang menerima kunjungan bersama Direktur Bank
Sampah Permika Muda Irvan Ari Yuliansyah dan anggota.
Direktur Bank Sampah Dadi Resik Dwi Mulyono menyampaikan
usul agar instansi yang berwenang memasang CCTV di Jembatan Bendungan agar para
pelaku yang membuang sampah sembarangan dapat diketahui dan sadar akan
perilakunya.
Sementara itu, Ketua KSM Asri Mulyo Bendungan
Suhartono mengeluhkan masalah manajemen dan komunikasi.
“Jujur kami kewalahan dalam memilah sampah. Keterbatasan
tenaga pilah menjadi kendala tersendiri karena kuantitas sampah yang masuk sedemikian
banyak,” kata Suhartono. (Prd)