KONSIKA NEWS, TEMON - Kampanye bahaya merkuri melalui pelatihan dongeng kepada Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah se-Kapanewon Kokap Kabupaten Kulon Progo resmi berakhir, Selasa (16/3/2021).
Kegiatan tersebut diselenggarakan di
Hotel Cordia Komplek Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) selama 2
(dua) hari, sejak Senin (15/3/2021).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Kulon Progo Drs. Sumarsana, M.Si mengatakan, melalui pelatihan
diharapkan timbul energi yang tersampaikan tentang bahaya merkuri ke masyarakat
melalui peserta didik.
“Tentu nanti dengan anak-anak sudah
memahami adanya bahaya merkuri, maka anak-anak tersebut akan bercerita kepada
orang tua masing-masing bahwa merkuri itu berbahaya,” kata Sumarsana saat
seremonial penutupan kegiatan.
Sumarsana menambahkan, dengan orang tua
dan masyarakat tahu, maka lama-lama akan terbentuk kontrol sosial untuk tidak
menggunakan merkuri dalam pengolahan emas, tetapi beralih menggunakan teknologi
yang lain.
“Mengacu pada regulasi yang ada, penggunaan
merkuri dapat dihapus di wilayah Kabupaten Kulon Progo Insya Allah paling
lambat tahun 2025,” ujar Sumarsana.
Yogyakarta Field Facilitator dari United
Nations Development Programme (UNDP) Indonesia Ria Camelina
mengharapkan, para guru peserta pelatihan dapat membantu pemerintah dengan
sosialisasi kampanye bahaya merkuri, terutama
di lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar pertambangan.
“Semoga upaya pemerintah dalam
pengurangan dan penghapusan penggunaan merkuri dapat terealisasi dengan baik,”
harap Ria.
Salah satu peserta pelatihan, Guru SD
Clapar Kurnia Prihartini, menilai kegiatan kampanye bahaya merkuri yang dikemas
melalui pelatihan dongeng sangat bermanfaat.
“Menurut saya kegiatan seperti ini
bagus, karena memberikan edukasi dan bahan kepada guru-guru sehingga bisa
menyampaikan kepada peserta didik mengenai bahaya merkuri,” ungkapnya. (Prd)
No comments:
Post a Comment